Penelitian: Virus Covid-19 Bisa Menumpang Serbuk Sari Bunga

Reporter

Terjemahan

Rabu, 23 Juni 2021 19:23 WIB

Anak-anak bersepeda sambil memakai masker di kawasan Taman Hasanuddin, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad, 28 Juni 2020. Kawasan Taman Hasanuddin dijadikan sebagai tempat berolahraga warga selama pandemi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. ANTARA/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - Serbuk sari bisa menambah luas penyebaran virus corona penyebab Covid-19. Sebuah model komputasi yang dibuat Talib Dbouk dan Dimitris Drikakis di University of Nicosia, Siprus, menunjukkan peluang kejadian ini.

Keduanya meniru pergerakan dari sebuah pohon dedalu lalu mengintroduksinya ke dalam simulasi dari sebuah perkumpulan 10-100 orang di ruangan tertutup. Sebagian dari orang-orang itu diskenariokan telah terinfeksi Covid-19 dan menyebarkan partikel virus corona.

Para peneliti itu menemukan kalau, dalam pemodelan tersebut, partikel virus dapat menumpang serbuk sari dari bunga dedalu, berpotensi meningkatkan risiko penularan yang terjadi lewat udara. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Physics of Fluids yang terbit pada Selasa 22 Juni 2021.

Hasil studi ini juga memperkuat riset sebelumnya yang telah menemukan korelasi antara konsentrasi serbuk sari dan tingkat infeksi virus corona di suatu daerah. Riset ini dilakukan tim peneliti gabungan dari Jerman, Amerika Serikat, dan Finlandia, dan dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) pada 20 Januari 2021.

Riset berangkat dari asumsi kalau serbuk sari yang beterbangan memperkuat penyebaran SARS-CoV-2 seperti halnya virus penyebab infeksi pernapasan umumnya. Mereka menggunakan data dari 130 lokasi di 31 negara di lima benua untuk menguji asumsi itu. Faktor yang ikut diperhitungkan adalah kelembapan udara, kepadatan penduduk, dan efek lockdown.

Advertising
Advertising

Hasilnya ditemukan kalau serbuk sari, kadang sinergis dengan kelembapan dan suhu udara, bisa menerangkan variabilitas tingkat infeksi hingga 44 persen. Lockdown lalu memangkas separuh dari tingkat infeksi itu, berbanding lurus dengan pengurangan paparan terhadap serbuk sari--karena warga diam di rumah.

Hasil riset itu sangat merekomendasikan penggunaan masker filter partikel halus bagi mereka yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 selama masa penyerbukan bunga-bunga di musim semi.

NEW SCIENTIST | AIP | PNAS

Baca juga:
Video Ungkap Bagaimana Virus Corona Menyebar di Restoran

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

23 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

10 Bunga Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai 60 Miliar

6 hari lalu

10 Bunga Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai 60 Miliar

Berikut ini eretan bunga paling mahal di dunia, ada yang dikembangkan selama 15 tahun dan harganya mencapai Rp60 miliar.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

9 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya