3 Pertimbangan untuk Menentukan Pilih Tes Swab Antigen, PCR atau Tes Antibodi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 4 Juli 2021 20:53 WIB

Petugas medis melakukan tes usap antigen kepada pedagang di pusat perbelanjaan Kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 27 Mei 2021. Pasca libur lebaran Forkopimda Kabupaten Bekasi melakukan swab tes antigen kepada 202 pedagang guna mencegah penyebaran COVID-19. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi tak jelas kapan berakhir, kini bahkan kita di Indonesia harus berhadapan dengan gelombang baru Covid-19. Setiap pergerakan terhambat, hambatan demi hambatan menyasar seluruh aspek kehidupan.

Beberapa kegiatan mewajibkan orang untuk terbebas dari infeksi Covid-19. Hal ini mesti dibuktikan dengan bukti medis yang diperoleh melalui metode uji yang ada. Ada swab PCR, antigen, atau rapid antibodi.

Namun, terkadang setiap orang masih kebingungan memilih tes pemeriksaan yang mana. Sejatinya, menurut laman Covid19.go.id, ada 2 poin yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Pertama, apakah sedang mengalami gejala yang merujuk pada indikasi Covid-19. Kedua, apakah merasa gejala tersebut sudah pernah dilalui sebelumnya.

Jawaban atas dua poin tesebutlah yang akan mengarahkan Anda dalam memilih jenis tes. Anda dapat memilih tes swab PCR, apabila ingin mengetahui apakah tubuh Anda tengah terinfeksi. Metode pengujian untuk tes ini dengan mengumpulkan sampel lendir dari hidung atau tenggrokan menggunakan kain khusus. Sampel yang dikumpulkan kan digunakan untuk mendeteksi adanya materi genetik virus.

Di samping itu, ada tes swab antigen yang hasilnya dapat lebih cepat diketahui. Hanya saja, tingkat akurasinya lebih rendah daripada tes swab PCR.

Advertising
Advertising

Bagi individu yang sudah pernah melewati gejala-gejala yang mengarah kepada konfirmasi positif Covid-19, mereka bisa memilih tes antibodi. Meskipun, tes antibodi tak akan menunjukkan kondisi saat ini tengah terinfeksi atau tidak.

Tes antibodi bertujuan untuk mencari antibodi terhadap virus corona. Antibodi merupakan protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan guna melawan patogen, seperti virus.

Laman Covid19.go.id meninggalkan pesan di lamannya bagi mereka yang merasa mengalami gejala. Usahakan untuk lakukan isolasi mandiri dan tetap berkoordinasi dengan posko penanganan Covid-19 setempat.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: Dokter Faheem Younus Sebut Kasus Covid-19 di Indonesia Mulai Menyerupai India

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya