WHO: Covid-19 Varian Delta Sudah Berada di 104 Negara

Reporter

Terjemahan

Kamis, 8 Juli 2021 06:17 WIB

Ilustrasi Virus Corona (123rf.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Data epidemiologi terbaru (28 Juni - 4 Juli) dari Badan Kesehatan Dunia, WHO, menunjukkan Covid-19 varian Delta kini telah menyebar di 104 negara di dunia. Dibandingkan data sepekan sebelumnya, penyebaran virus Covid-19 yang sejauh ini diketahui paling agresif tersebut telah bertambah ke tujuh negara.

Terdeteksi pertama di India pada Oktober 2020 lalu, varian Delta ditetapkan masuk di antara Variant of Concern per Mei lalu--bersamaan dengan ledakan jumlah kasus baru Covid-19 di India. Sejak itu, hasil mutasi SARS-CoV-2 varian ini menyebar cepat di dunia.

Per 1 Juni, virus ini sudah ditemukan menginfeksi di 62 negara. Dua minggu berselang, sudah ditemukan di 80 negara, dan per 4 Juli lalu telah meluas lagi menjadi 104 negara. Kazakhstan, Laos, Latvia, Lebanon, Namibia, Oman dan Sierra Leone adalah tujuh negara terkini yang mengkonfirmasi keberadaan varian Delta.

Bandingkan dengan kasus infeksi virus Covid-19 varian Alpha yang per periode yang sama dilaporkan ada di 173 negara atau bertambah satu negara. Varian Beta dilaporkan di 122 negara (bertambah tiga negara), dan Gamma di 74 negara (bertambah dua negara).

Data epidemologi terbaru dari WHO yang dirilis Selasa 6 Juli 2021 itu juga menyebut kalau dalam pekan 28 Juni - 4 Juli telah terpantau peningkatan jumlah kasus baru penularan Covid-19 di banyak wilayah di muka Bumi. Eropa dicatat yang melaporkan penambahan paling tajam sepanjang pekan tersebut, yakni 30 persen.

Advertising
Advertising

Tapi, negara dengan jumlah penambahan kasus baru tertinggi masih atas nama Brasil yang melaporkan sebanyak 364.709 kasus baru sepanjang pekan terakhir. Angka itu menurun 30 persen dari sepekan sebelumnya di negara itu.

Peringkat kedua penambahan Covid-19 mingguan adalah India yang melaporkan 312.250 kasus baru, menurun 11 persen dari pekan sebelumnya. Menyusul berikutnya adalah Kolombia dengan 204.556 kasus baru (sama seperti pekan sebelumnya).

Indonesia didata WHO berada di peringkat keempat dengan laporan penambahan 168.780 kasus baru. Bagi Indonesia, angka tersebut bertambah 35 persen dibandingkan sepekan sebelumnya.

Lalu, di bawah Indonesia ada Inggris. Negara ini juga mencatat lonjakan tajam kasus baru Covid-19, yakni 67 persen. Inggris melaporkan sebanyak 161.805 kasus sepanjang pekan 28 Juni - 4 Juli.

Sepanjang pekan itu pula, laporan angka kasus baru Covid-19 tertinggi per 100 ribu penduduk datang dari Seychelles (758), Mongolia (472), Kolombia (402), Namibia (367), dan Siprus (324).

Baca juga:
97 Persen Lebih Menular, Covid-19 Varian Delta Terbukti Paling Agresif

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

38 menit lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

16 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

19 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

20 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

23 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

1 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya