RSHS Bandung Menyatakan Kehabisan Obat Covid-19 Actemra

Jumat, 9 Juli 2021 19:51 WIB

Foto selasar IGD RS Hasan Sadikin Bandung penuh dengan pasien yang beredar pada Kamis, 24 Juni 2021. Kondisi membeludaknya pasien yang datang ke rumah sakit mengingatkan warga akan kondisi di India saat terjadi `tsunami Covid-19` pada bulan lalu. Istimewa

TEMPO.CO, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung kehabisan obat untuk pasien Covid-19 jenis Actemra. “Actemra tidak ada, kita lagi mintakan ke Dirjen Farmalkes (Kementerian Kesehatan),” kata Irayanti, pelaksana tugas Direktur Utama RSHS Bandung, Jumat 9 Juli 2021.

Irayanti tidak merinci namun mengatakan pula kalau persediaan beberapa obat Covid-19 lainnya dalam kondisi kritis. Selain minta ke Kementerian Kesehatan dan pihak tertentu, RSHS Bandung mencari sendiri. “Kalau (obat) yang lain masih tersedia hingga satu bulan ke depan,” ujarnya.

Adapun jumlah pasien Covid-19 di ruang intensif RSHS Bandung kini mengalami peningkatan 30 persen sejak Mei lalu. Sementara di ruang isolasi melonjak hingga 50 persen. Rumah sakit rujukan vertikal itu hanya menangani pasien bergejala sedang hingga berat dengan total kapasitas ranjang 321 unit.

Menurut Irayanti, kebanyakan pasien Covid-19 yang dirawat di RSHS Bandung yaitu kalangan dewasa muda atau usia produktif. “Karena banyak melakukan aktivitas luar rumah,” ujarnya.

Peningkatan kasus Covid-19 membuat RSHS Bandung melakukan tes massal Covid-19 terhadap 3000-an orang tenaga kesehatan. Sebanyak 200 orang kemudian dinyatakan positif dan menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Ketua Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) di RSHS Bandung, Ganjar Wisnu Budiman, mengatakan, sekitar 400-an perawat di ring 1 atau ruang pasien Covid-19 mengalami kelelahan. Dia mengatakan jumlah total perawat di RSHS Bandung sekitar 1.200 orang.

“Perawat gempor, sebisa-bisa mengatasi lonjakan pasien,” katanya, Selasa, 6 Juli 2021. Sudah selepas libur Lebaran lalu, Ganjar menambahkan, pasien yang mereka rawat bertambah banyak.

Menurut Ganjar, kondisi pasien sekarang berbeda dengan saat awal pandemi. “Sekarang tambah ngeri,” katanya. Acuan situasi itu adalah hampir semua pasien Covid-19 yang masuk ke RSHS Bandung belakangan ini bergejala sedang hingga berat yang membutuhkan perawatan total. Sebelumnya, kata Ganjar, kalangan perawat ring 1 separuh menangani pasien gejala ringan atau tanpa gejala.

Walaupun pasien bertambah, kata Ganjar, tidak ada perawat yang bekerja lembur. Mereka yang sakit ringan dan bergejala Covid-19 segera diistirahatkan. Sejauh ini menurutnya hanya segelintir perawat ring 1 yang terinfeksi Covid-19 karena protokol kesehatannya sangat ketat.

Jumlah itu dinilai sedikit dibandingkan perawat di ring dua atau tiga seperti di bagian poliklinik. “Ada klaster Covid-19 dari pasien yang nggak ketahuan,” katanya mengungkapkan.

Petugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Sabtu, 12 Juni 2021. Jawa Barat mengalami peningkatan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien COVID-19 mencapai 68 persen serta 85 persen untuk Bandung Raya. ANTARA/Novrian Arbi

Setahu Ganjar, umumnya perawat tertular di luar lingkungan rumah sakit. Tindakan pelacakan menyusul hingga yang positif wajib menjalani isolasi mandiri. Saat ini disebutkannya sebanyak 120 perawat pasien Covid-19 menginap di Hotel Preanger dan 22 perawat lainnya di gedung Unit Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Penginapan untuk kalangan tenaga kesehatan itu disediakan pemerintah provinsi Jawa Barat sejak 2020. Pulang kerja mereka langsung ke tempat penginapan itu dalam kondisi steril untuk mencegah penularan Covid-19.

Kini RSHS Bandung banyak memerlukan relawan perawat untuk menggantikan sekaligus menambah tenaga di ring 2 dan 3. Adapun perawat di ring 1 menurut Ganjar relatif tetap dan tanpa rotasi dengan perawat ring 2 dan 3. Alasannya karena perawat di ring 1 harus lolos kriteria khusus. “Selain bersedia, perawatnya tidak punya komorbid,” kata Ganjar.

Baca juga:
Pasien Anak Covid-19 di RSHS Bandung Meningkat 100 Persen

Berita terkait

Hari Bidan Sedunia, Ini Fungsi dan Syarat Menjadi Bidan

1 hari lalu

Hari Bidan Sedunia, Ini Fungsi dan Syarat Menjadi Bidan

Biasanya bidan hanya membantu persalinan normal tanpa komplikasi, jika terjadi persalinan tidak normal atau berisiko maka bumil dianjurkan ke dokter.

Baca Selengkapnya

Hari Bidan Sedunia, Ini Perbedaan Bidan, Perawat, dan Suster

2 hari lalu

Hari Bidan Sedunia, Ini Perbedaan Bidan, Perawat, dan Suster

Orang kerap menganggap bidan, perawat dan suster profesi yang sama, padahal ketiganya berbeda fungsi dan tugas. Di Hari Bidan Sedunia simak ulasannya.

Baca Selengkapnya

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

12 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

14 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Evaluasi Angkutan Lebaran 2024, MTI Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Angkutan Gelap

16 hari lalu

Evaluasi Angkutan Lebaran 2024, MTI Minta Pemerintah Lakukan Pengawasan Angkutan Gelap

Wakil Ketua MTI Djoko Setijowarno memaparkan catatan evaluasi transportasi selama momentum Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Lebaran 2024, Jumlah Penumpang Pesawat di 20 Bandara AP II Tembus 4,07 Juta Orang

16 hari lalu

Lebaran 2024, Jumlah Penumpang Pesawat di 20 Bandara AP II Tembus 4,07 Juta Orang

Jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara yang dikelola PT AP II pada periode angkutan lebaran 2024 mencapai 4,07 juta orang.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

16 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

16 hari lalu

Wisata Bahari Kejawanan Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan saat Libur Lebaran di Cirebon

Selama 11-15 April di libur Lebaran, ada lebih dari 50 ribu wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

17 hari lalu

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Ketupat Candi 2024 selama masa libur lebaran. Kecelakaan Bus Rosalia Indah jadi kasus yang menonjol.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Kunjungan Wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika Naik Drastis selama Libur Lebaran 2024

ITDC mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Nusa Dua dan Mandalika pada periode 8-18 April mencapai 47.786 orang.

Baca Selengkapnya