Misi Virgin Galactic dan Branson Berhasil, Berikutnya New Shepard dan Bezos
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Zacharias Wuragil
Senin, 12 Juli 2021 10:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder pendiri Virgin Galactic, Richard Branson, beserta tiga kru lainnya dan dua pilot sukses mendarat kembali di Spaceport America, pangkalan milik Virgin Galactic, di New Mexico, Amerika Serikat, Minggu tengah malam, 11 Juli 2021, Waktu Indonesia Barat. Mereka kembali dari penerbangan ke batas tertinggi atmosfer Bumi yang bakal membuka lebar potensi wisata ke antariksa.
Penerbangan Branson dan timnya menumpang pesawat SpaceShipTwo, VSS Unity. Misi yang dijuluki Unity22 itu menandai uji terbang keempat pesawat itu ke luar angkasa, dan yang pertama dengan awak--dan Branson di dalamnya.
Pesawat SpaceShipTwo lepas landas pada pukul 10.40 ET atau Minggu malam, pukul 21.40 WIB. VSS Unity dilepaskan dari pesawat induknya di ketinggian sekitar 14 kilometer, kira-kira 50 menit setelah lepas landas. Beberapa saat kemudian VSS Unity menyalakan mesin roket tunggalnya untuk sampai ke tepian luar angkasa, 53,5 mil di atas permukaan Bumi.
Baik NASA, Pentagon, maupun Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat menetapkan ketinggian lebih dari 50 mil atau 80 kilometer di atas permukaan laut sebagai luar angkasa.
Pesawat beberapa saat memberi kesempatan penumpangnya menikmati pemandangan di sana sebelum meluncur mendarat kembali di Spaceport America. Rentang waktu sejak VSS Unity dilepas dari pesawat induknya hingga mendarat kembali itu sekitar 15 menit.
Di antara rentang waktu itu terdengar Branson mengucapkan selamat, berjabat tangan dengan sesama anggota awaknya saat VSS Unity memasuki gaya berat mikro. “Ini pengalaman seumur hidup,” katanya seperti yang terdengar di jalur komunikasi pesawat ke kontrol darat, seperti dikutip The Verge, 11 Juli 2021.
Begitu mendarat, Branson melompat keluar dari VSS Unity dan hampir tidak bisa menahan kegembiraannya. Dia menjelaskan, bahwa dirinya berpikir seperti kebanyakan anak-anak yang telah memimpikan momen perjalanan ke antariksa tersebut. “Tapi jujur, tidak ada yang bisa mempersiapkan Anda untuk melihat Bumi dari luar angkasa," kata Branson.
Presiden Virgin Galactic Mike Moses menambahkan, pesawat tampak sempurna saat mendarat. “Tapi kemungkinan ada masalah antena yang menyebabkan umpan video langsung dari dalam kabin mengalami gangguan selama momen-momen penting penerbangan,” kata dia.
Penerbangan Branson adalah kesempatan emas menarik pelanggan potensial untuk bisnis pariwisata ruang angkasa. Berikutnya adalah jadwal bos Amazon Jeff Bezos dengan roketnya, Blue Origin. Dikutip New York Times, Minggu 11 Juli 2021, miliarder yang satu ini dijadwalkan terbang dengan New Shepard pada 20 Juli 2021.
Seperti SpaceShipTwo milik Virgin Galactic, pesawat itu dirancang untuk membawa wisatawan dalam perjalanan sub orbital singkat yang menyediakan momen sekitar empat menit tanpa bobot. Namun, tidak seperti SpaceShipTwo, New Shepard adalah roket yang lebih tradisional.
Roket akan membawanya ke ketinggian tertentu sebelum kemudian melepaskan kapsul berawak. Booster atau roket pendorong akan digunakan kembali untuk melakukan pendaratan vertikal, seperti halnya roket Falcon 9 yang lebih besar—dioperasikan SpaceX milik Elon Musk. Kapsul turun kembali ke tanah di bawah parasut.
New Shepard rencananya akan sampai ke ketinggian 62 mil atau sekitar 100 kilometer dari permukaan laut. Ini adalah batasan yang lebih luas diterima untuk batas atmosfer Bumi dan antariksa. Pada Jumat, sebelum peluncuran SpaceShipTwo Virgin Galactic membawa Branson dan anggota timnya, Bezos mencuit, "Semoga beruntung!"
THE VERGE | NEW YORK TIMES | SPACE
Baca juga:
Blue Origin Gugat Kontrak Rp 421 Triliun NASA dan SpaceX