Top 3 Tekno Berita Kemarin: Gempa Kalimantan, Relawan Mahasiswa untuk Covid-19

Reporter

Tempo.co

Selasa, 13 Juli 2021 01:35 WIB

Tangkapan layar 1.500 pasien Covid-19 dan relawan tenaga kesehatan memainkan angklung di kompleks RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa sore, 23 Maret 2021. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 12 Juli 2021, diawali dari artikel penyebab gempa di Kalimantan pada Minggu malam sebagai yang terpopuler. Artikel mengutip keterangan BMKG mulau dari kekuatan, waktu, dampak hingga pusat gempa itu.

Relawan mahasiswa untuk penanganan ledakan pasien Covid-19 menjadi terpopuler kedua. DIY membuka posko perekrutan mahasiswa program studi kesehatan tingkat akhir atau belum lulus setelah yang didapat dari tenaga fresh graduate tetap belum mencukupi untuk menambal jumlah tenaga kesehatan yang dibutuhkan.

Berita ketiga adalah jumlah kasus Covid-19 di DIY yang bertambah sebanyak 1.895 sepanjang Minggu 11 Juli 2021. Menurut Gugus Tugas Covid-19 DIY, jumlah penambahan itu adalah rekor tertinggi selama ini.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 12 Juli 2021, selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Gempa di Kalimantan Minggu Malam Berpusat di Hutan, Ini Data BMKG

Gempa tektonik bermagnituo 3,0 muncul di Kalimantan Barat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat waktu kejadiannya pada Minggu malam, 11 Juli 2021, pukul 19.51.02 WIB.

Menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, guncangan gempa dirasakan di daerah Mandor Kiru, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Getaran lindunya berskala intensitas II MMI.

Peta pusat gempa kekuatan 3,0 M di Kalimantan Barat pada Minggu malam, 11 Juli 2021. Twitter/@bmkg

Pada skala itu gempa dirasakan hanya oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Tidak ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hingga Senin pagi, pukul 07.00 WIB, BMKG mencatat nihil aktivitas gempa susulan.

2. Covid-19: Relawan Mahasiswa di DIY Ditawari Insentif Bulanan Rp 7,5 Juta

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pernah mengungkap rencana menambah tenaga kesehatan dari kalangan fresh graduate atau mahasiswa baru lulus untuk membantu penanganan Covid-19. Terbaru, Pemerintah DIY menunjuk Politeknik Kesehatan Yogyakarta juga membuka posko rekrutmen relawan tenaga kesehatan dari antara mahasiswa program studi kesehatan tingkat akhir atau belum lulus.

"Jadi mahasiswa tingkat akhir yang diterjunkan sebagai relawan ini bisa berasal dari sekolah tinggi, akademi keperawatan, maupun universitas," kata Direktur Politeknik Kesehatan Yogyakarta, Joko Susilo, Senin 12 Juli 2021.

Tenaga medis pos kesehatan Lutfi Fauziah berpose di Posko Dukungan Operasi Satgas Penanganan COVID-19 DIY, Kantor TRC BPBD DIY di Yogyakarta. Lutfi merupakan salah satu relawan yang bekerja sejak munculnya kasus COVID-19 pertama di Indonesia. ANTARA/Hendra Nurdiyansah

Relawan yang diharapkan tak terbatas dari Yogyakarta tapi bisa dari luar daerah dan siap ditugaskan di Yogya. Mereka akan mengisi berbagai posisi, mulai dari perawat (168 orang), bidan (2 orang), analisis laboratorium (21 orang), tenaga teknis farmasi (4 orang), perekam medik (4 orang), hingga pengemudi ambulan (2 orang).

3. Penambahan Covid-19 DIY Semakin Tinggi, Gedung SDN Buat Isolasi Mandiri

Jumlah kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah sebanyak 1.895 sepanjang Minggu 11 Juli 2021. Menurut juru bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, jumlah penambahan itu adalah rekor tertinggi selama ini.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 pada 11 Juli di DIY ada sebanyak 1.895 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 76.263 kasus," ujar Berty.

Sejumlah pasien menjalani perawatan di tenda barak IGD tambahan RSUP Dr Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad, 4 Juli 2021. RSUP Sardjito mengatakan tidak semua pasien yang meninggal dalam rentang 24 jam ini akibat kehabisan oksigen. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Bandingkan angka penambahan itu dengan rekor 638 kasus baru pada 19 Juni lalu. Saat itu kalangan dokter setempat langsung menyetujui opsi lockdown wilayah yang sempat dilontarkan Sultan Hamengku Buwono X demi mengendalikan penularan.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

50 menit lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

7 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

9 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

23 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya