Blokir Trump, Markas Facebook dan Twitter Hendak Dibakar

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 17 Juli 2021 16:08 WIB

Sebuah ilustrasi foto menunjukkan akun Twitter Presiden AS Donald Trump yang diblokir pada ponsel cerdas di ruang rapat Gedung Putih di Washington, AS, 8 Januari 2021. Platform media sosial Twitter memutuskan memblokir permanen akun pribadi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Sabtu 9 Januari 2021. Keputusan diambil setelah sempat memulihkan akun itu kemarin--pasca demo rusuh di Capitol Hill--namun kemudian menilai terjadi lagi pelanggaran oleh akun itu terkait risiko hasutan untuk melakukan kekerasan. REUTERS/Joshua Roberts/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga California didakwa merencanakan serangan bom untuk membakar (firebombing) markas perusahaan teknologi Facebook dan Twitter. Serangan itu ikut dibahas saat keduanya berkonspirasi menyerang dengan cara yang sama terhadap kantor Gubernur California yang berasal dari Partai Demokrat, Gavin Newsom, di Sacramento setelah pemilihan 2020 lalu.

Rekaman dari sidang pengadilan federal pada 7 Juli 2021 mengungkapkan kalau satu dari dua warga asal California itu juga didakwa untuk kepemilikan senapan api dan bahan peledak ilegal. Sedang yang lain berusaha merusak barang bukti. Keduanya disebutkan menjadi bagian dari milisi antipemerintah pendukung Donald Trump yang menyebut diri mereka Three Percenters.

Dakwaan dibuat berdasarkan chat di antara keduanya yang menyiratkan rencana akan mengirim sebuah 'pesan' ke perusahaan teknologi seperti Facebook dan Twitter karena memblokir Trump diblokir dari platform masing-masing. Teks yang diungkap FBI mengindikasikan kalau keduanya percaya Trump pemenang Pemilihan Presiden AS 2020 lalu, dan mereka ingin 'berperang' agar Trump tak lengser sebagai Presiden Amerika Serikat.

Terdakwa pertama, Ian Benjamin Rogers, ditangkap pada 15 Januari 2021, hanya beberapa hari setelah diketahui mengirim pesan kepada kepada terdakwa kedua, Jarrod Copeland, berisi rencana pengeboman itu. FBI lalu menemukan hampir 50 senapan api yang sebagian terbukti ilegal, dan lima bom pipa saat menggeladah rumah dan kantor Roger. Sedangkan Copeland baru ditangkap pada 15 Juli lalu.

Sembari merencanakan pengeboman kantor partai Demokrat, keduanya juga diduga mendiskusikan serangan terhadap markas Facebook dan Twitter. Motifnya, seperti yang dimasukkan FBI dalam dakwaan, adalah pembalasan kepada kedua platform media sosial itu karena memblokir Trump beberapa hari sebelumnya karena dianggap provokasi kekerasan dan perpecahan.

Advertising
Advertising

"Kita bisa menyerang Twitter dan demokrat dengan mudah sekarang ini," bunyi penggalan teks dari Rogers kepada Copeland. Rekaman juga menunjukkan kalau Rogers sempat menulis mengusulkan menyerang pertama-tama kantor Gubernur California Gavin Newsom. "Baru setelahnya mungkin kantor burung (bird) dan wajah (face)" tulisnya lagi.

'Burung' dan 'Wajah' jelas menunjuk Twitter dan Facebook karena logo Twitter adalah seekor burung dan kedua perusahaan belum lama sebelumnya memblokir Trump. "Sedih sekali harus terjadi seperti ini tapi saya tidak akan mundur tanpa pertarungan," tulis Rogers.

Ratusan pendukung Presidenn Donald Trump menyalakan flare saat berkumpul di Gedung Capitol Amerika Seikat di Washington, 6 Januari 2021. Pendukung Donald Trump menyerbu gedung parlemen AS, US Capitol, saat Wakil Presiden Mike Pence menolak permintaan Presiden Trump untuk membatalkan kekalahannya dari Joe Biden. REUTERS/Leah Millis

Kepala FBI, Christopher Wray, mengeluarkan peringatan awal Maret lalu kalau terorisme domestik adalah ancaman yang terus tumbuh di Amerika Serikat. Satu bukti nyata yang disodorkannya adalah serangan ke Gedung parlemen atau Capitol Hill pada 6 Januari 2021.

THE VERGE

Baca juga:
Peretasan Akun Twitter Tokoh Terkenal, FBI Tangkap Remaja Baru Lulus SMA

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

7 jam lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

20 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

21 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

1 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya