Ahli Tak Rekomendasikan Penggunaan Tabung Oksigen Saat Isolasi Mandiri

Selasa, 20 Juli 2021 05:57 WIB

Sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan isi ulang oksigen medis yang dibagikan secara gratis di Jalan Minangkabau Timur, Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. Akibat meningkatnya kasus COVID-19 di Jakarta, AQL Peduli membagikan isi ulang oksigen medis gratis bagi warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Ari Fahrial Syam, tidak merekomendasikan penggunaan tabung oksigen saat pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. “Menggunakan oksigen itu sebenarnya harus atas instruksi dari dokter,” ujar dia saat dihubungi, Senin, 19 Juli 2021.

Ari yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu meminta agar masyarakat tidak terburu-buru dan langsung berburu tabung oksigen, padahal belum tentu diperlukan. “Kenapa perlu instruksi dokter, karena penggunaan oksigen itu memerlukan dosis khusus. Itu pun khusus untuk pasien yang kondisinya sedang atau berat, yang saturasi oksigennya turun,” tutur dia.

Penggunaan tabung oksigen untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 banyak dilakukan masyarakat karena banyak rumah sakit penuh dan tidak bisa menerima pasien. Hal itu juga membuat kebutuhan tabung oksigen melonjak, bahkan mengalami krisis.

Menurut Ari, sebenarnya, setiap rumah sakit sudah mempersiapkan tempat khusus untuk oksigen yang sudah disentralisasi. Namun, kata dia, dengan kondisi jumlah pasien yang membludak, bahkan sampai ada yang duduk di ruang tunggu ICU, termasuk di tenda darurat, membuat kebutuhan tabung oksigen sangat tinggi.

“Kondisi ini tidak mungkin selang oksigen sampai ke tempat mereka, sehingga harus menggunakan tabung oksigen. Dan ini sangat dibutuhkan rumah sakit,” tutur Ari.

Advertising
Advertising

Lulusan Master Biologi Molekuler dari University of Quennsland, Australia, itu mengatakan jika masyarakat berebut, pasien yang dirawat di rumah sakit itu bisa saja tidak kebagian. “Karena sebenarnya yang punya komorbit pun belum tentu butuh, tidak perlu beli,” kata dia.

Untuk pasien Covid-19, Ari menegaskan, khususnya yang mengalami perburukan itu harus dirujuk ke rumah sakit. “Tidak bisa tidak”, tuturnya sambil menambahkan, karena di rumah sakit akan ada pemberian oksigen high flow dengan nasal kanul—model terapi oksigen dengan meletakkan selang dua cabang pada masing-masing lubang hidung sebagai alat bantu pernapasan—bertekanan tinggi.

“Kalau kanul saja itu untuk kepentingan darurat, paling 2-4 liter di hidung saja. Nah kalau pakai alat lain kan enggak mungkin dilakukan di rumah, harus di rumah sakit,” ujar Ari.

Senada dengan Ari, Ketua Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, juga tidak merekomendasikan pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri menggunakan oksigen. “Setiap pasien Covid-19 yang sudah perlu oksigen, wajib di rawat di rumah sakit,” kata dia yang juga Ketua Departemen Pulmonologi FKUI.

Baca:
Kasus Baru Covid-19 Yogya di Bawah 2.000, di Bantul Terus Menggila

Berita terkait

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

3 hari lalu

Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

11 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

16 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

17 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

23 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

25 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

30 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

30 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

32 hari lalu

Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.

Baca Selengkapnya