PPKM Dicabut, Sebagian Besar Warga Inggris Belum Berani Bebas

Reporter

Terjemahan

Selasa, 20 Juli 2021 21:21 WIB

Para pengunjung klub merayakan acara "00:01" yang diselenggarakan oleh Egyptian Elbows di klub malam Oval Space, saat Inggris mencabut sebagian besar pembatasan penyakit virus corona (COVID-19) pada tengah malam, di London, Inggris, awal 19 Juli 2021. [REUTERS/Natalie Thomas ]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lebih dari separuh warga Inggris dalam sigi YouGov menilai salah keputusan pemerintahnya menghentikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat per Senin, 19 Juli 2021. Alasan 55 persen peserta survei itu adalah penambahan kasus Covid-19 yang masih tinggi--seperti yang dilaporkan pada Senin yang sebanyak hampir 40 ribu kasus atau tertinggi di dunia.

Tak lebih dari 31 persen dalam polling itu yang mengatakan akan sangat senang untuk kembali pergi dan berada di tengah pesta. Sedang 53 persen menyatakan sebaliknya, tidak akan berani melakukannya dalam beberapa pekan ke depan.

Komposisi yang mirip terjadi untuk rencana kembali nonton film di bioskop. Sebanyak 34 persen menyatakan antusias, sedang 48 persen menyatakan sebaliknya.

Keraguan menyambut Freedom Day atau hari pertama pencabutan PPKM di Inggris bukan hanya didominasi mereka yang lansia. Terbukti hanya 20 persen dari peserta polling yang berusia 18-24 tahun mengatakan akan sangat senang bisa datang ke klub-klub malam. Lebih banyak (53 persen) yang memilih akan menghindar dulu dari tempat itu.

Keputusan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk menggantikan kewajiban lockdown menjadi sukarela juga menempatkan negara itu berbeda di antara negara serumpunnya. Wales dan Skotlandia juga mencabut beberapa aturan pembatasan namun mempertahankan penggunaan masker dan jaga jarak hingga setidaknya beberapa pekan ke depan.

Advertising
Advertising

Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, menilai perubahan yang dilakukan di Inggris sebagai 'tidak peka'. Dia memperingatkan kepada warga Skotlandia bahwa Freedom Day hanya berlaku di tanah Inggris.

Di wilayah Skotlandia, dia menegaskan, kewajiban penggunaan masker di tempat umum seperti pusat belanja dan transportasi publik belum akan berubah. Aturan jaga jarak di ruang-ruang publik hanya akan berkurang menjadi satu meter.

"Jumlah kasus (Covid-19) di Skotlandia memang sudah berkurang, tapi tetap masih tinggi," kata Sturgeon lewat cuitan di Twitter, Senin 19 Juli 2021.

Orang-orang berjalan di stasiun Waterloo, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), London, Inggris, 19 Juli 2021. [REUTERS/Peter Nicholls]

Eir Nolsoe, junalis data di YouGov, mengatakan kalau hasil polling menunjukkan ada banyak warga yang tidak merasa aman untuk kembali ke tempat-tempat yang biasa mereka kunjungi sebelumnya setelah PPKM dicabut. Komposisinya berubah dari Mei lalu ketika ada lebih banyak warga yang ingin segera kembali beraktivitas normal.

Menurut Nolsoe, perkembangan itu memberi tantangan tersendiri untuk upaya pemulihan ekonomi di Inggris. "Sementara sejumlah operator bisnis dan transportasi akan terus mendorong penggunaan masker, mengembalikan rasa aman konsumen saat jumlah kasus baru Covid-19 masih meningkat dan masih banyak seruan untuk kembalikan aturan PPKM, bisa menjadi rintangan berikutnya di jalan pemulihan ekonomi," kata dia.

DAILY MAIL | THE TIMES | WORLDOMETERS

Baca juga:
Covid-19: Inggris Cabut PPKM per 19 Juli, 1.200 Ilmuwan Menentang

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

8 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

21 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

2 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya