Baru Pekan Lalu Terjadi, Banjir Bandang Kembali Menerjang Belgia

Minggu, 25 Juli 2021 11:04 WIB

Sebuah mobil yang terendam sebagian terlihat di jalan yang banjir di Pepinster, Belgia 15 Juli 2021. REUTERS/Bart Biesemans

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang kembali menerjang Eropa, kali ini di Belgia. Jalan-jalan berubah menjadi sungai berarus deras yang menghanyutkan mobil-mobil seiring hujan badai yang kembali menyapu wilayah di negara itu, pada Sabtu 24 Juli 2021.

Wilayah yang diterjang terutama Provinsi Namur dan Walloon Brabant di tenggara ibu kota Brussels. Dua wilayah itu termasuk yang sudah diterjang banjir pada pekan lalu yang mengakibatkan 36 orang tewas dan tujuh orang masih hilang.

Pusat Krisis Nasional di Belgia telah mengeluarkan peringatan kepada warganya bahwa cuaca buruk diperkirakan akan bertahan selama beberapa hari ke depan. Adapun hujan lebat pada Sabtu telah menyebabkan kerusakan cukup parah di Dinant dengan pemandangan mobil pribadi yang terserak dan saling menumpuk di banyak lokasi di kota itu.

Wakil Wali Kota Dinant, Robert Closset, mengatakan petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan dikerahkan untuk menanggulangi dampak banjir yang disebutnya lebih parah daripada banjir pekan lalu. “Sepanjang hidup saya ada di sini dan saya tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” katanya sambal menambahkan belum menerima laporan korban baru.

Di Provinsi Liege, yang terdampak parah banjir pekan lalu, pemerintahan setempat memantau situasi dan melaporkan tidak mendapati kenaikan debit sungai-sungai yang signifikan sepanjang akhir pekan ini. Atas dasar itu, mereka memutuskan belum perlu melakukan evakuasi massal penduduk sekitar.

Advertising
Advertising

Secara keseluruhan, banjir pekan lalu telah menyebabkan 210 orang tewas di Belgia, Jerman dan beberapa negara tetangganya pada pekan lalu. Kerugian ekonomi ditaksir miliaran euro.

Warga membersihkan rumahnya pasca-banjir di Pepinster, Belgia, 24 Juli 2021. REUTERS/Johanna Geron

Di Belgia, pemerintahan di Walloon telah mengumumkan rencana rekonstruksi pascabanjir senilai 2 miliar Euro. Untuk membantu warganya di masa darurat, sebelum uang asuransi cair, pemerintah Walloon juga membagikan pinjaman tanpa bunga senilai 2.500 Euro kepada setiap rumah untuk mereka bisa mencukupi kebutuhan dasarnya.

Para ahli mengatakan, kejadian banjir besar akan lebih sering terjadi dan bahkan lebih parah karena perubahan iklim. Negara-negara diminta beradaptasi, termasuk merevisi kalkulasi risiko di masa mendatang, memperbaiki sistem peringatan dini dan mitigasinya.

WASHINGTON POST, AP, CNN

Baca juga:
Terungkap, Puluhan Jet Siluman F-35 Tak Bisa Terbang Tersandera Suku Cadang

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

3 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

14 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

3 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya