Akademisi dan Industri Garap Bersama Laptop Merah Putih

Rabu, 28 Juli 2021 19:05 WIB

Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring (online) memberikan banyak manfaat, misalnya meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi untuk para pesertadidik.

TEMPO.CO, Bandung - Pembuatan laptop Merah Putih akan melibatkan industri dan akademisi dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB Muhamad Abduh mengatakan keterlibatan akademisi bukan perorangan, melainkan secara institusi dalam konsorsium empat perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH).

Sebagian besar dosen dan peneliti ITB yang memiliki kompetensi terkait akan dilibatkan. Jumlahnya menyesuaikan dana yang tersedia dan aturan yang berlaku. “Ini adalah pekerjaan multidisiplin, tetapi yang paling banyak adalah dari bidang Teknik Elektro dan Informatika,” ujarnya, Rabu, 27 Juli 2021.

Menurut Abduh, paling tidak dalam setiap tim perguruan tinggi terdapat lima koordinator. Mereka akan mengelola kegiatan pengembangan untuk bagian-bagian yang berbeda dari sistem laptop. Setiap koordinator itu akan memiliki anggota peneliti dan teknisi. Taksiran jumlah totalnya sekitar 25 orang. “Jika terdapat mahasiswa yang nantinya akan dilibatkan, jumlahnya akan lebih banyak lagi,” kata dia.

Nantinya tim akademisi akan melakukan lima kategori kegiatan, yaitu terkait dengan perangkat keras (platform hardware), sistem operasi, aplikasi, perangkat tambahan (peripherals), dan komponen. Tim akan bekerja sama dengan mitra industri lokal dan multinasional untuk produksinya. “Tim ahli lebih fokus kepada penelitian, pengembangan, dan kerekayasaan,” ujar Abduh.

Advertising
Advertising

Anggaran pengembangan laptop Merah Putih akan disediakan oleh pemerintah lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi. Biayanya akan dipakai untuk kegiatan riset hingga produksi. Adapun spesifikasi alatnya akan ditentukan sesuai dengan kebutuhan proses pendidikan yang memiliki tingkat pendidikan berbeda.

Abduh mencontohkan laptop untuk kebutuhan siswa sekolah dasar akan berbeda dengan mahasiswa. Pertimbangan lain terkait kondisi daerah siswa, misalnya yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) tidak memiliki infrastruktur internet bahkan ada yang kesulitan listrik.

Konsorsium akan menentukan spesifikasi laptop Merah Putih. “Bisa jadi spesifikasi produknya bisa lebih dari satu, sesuai dengan kebutuhan dan inovasi masing-masing tim kampus,” ujarnya.

Salah seorang dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB yang terlibat, Adi Indrayanto, mengatakan dari data pemerintah ada 37 juta siswa yang tidak punya perangkat digital untuk belajar. Dari rencana anggaran dana Rp 17 triliun dari pemerintah, sebagian besar akan dialokasikan untuk pembuatan laptop Merah Putih. “Bukan hanya bangga, tapi untuk peningkatan kompetensi yang sesuai,” katanya.

Baca:
Komponen Lokal Laptop Merah Putih Ditargetkan Sampai 60 Persen

Berita terkait

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

9 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

18 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

20 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

21 jam lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

1 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

1 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

1 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

1 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya