BPPT Luncurkan InaTews Buoy Baru di Perairan Anak Gunung Krakatau

Jumat, 30 Juli 2021 06:00 WIB

Buoy Merah Putih yang dipasang BPPT, 14 April 2019, di area Gunung Anak Krakatau untuk memantau gejala tsunami. (BPPT)

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah meluncurkan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) Buoy di perairan anak Gunung Krakatau. Sistem memiliki kelebihan dapat beroperasi di laut dalam yang disebut menjadi pusat gempa.

"Sehingga deteksi dini oleh Buoy sebagai konfirmasi model atau prediksi di BMKG akan terjadinya tsunami dapat dilakukan," kata Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulisnya, Kamis 29 Juli 2021.

Peluncuran InaTEWS Buoy yang dilakukan Rabu, 28 Juli 2021, secara daring, kata Hammam, merupakan inovasi kegiatan BPPT yang dimulai dari proses desain, konstruksi, pengujian, pemasangan, dan operasional. Teknologi Buoy terdiri dari tiga komponen utama yakni OBU, Buoy dan manajemen data di InaTOC.

Secara keseluruhan, Hammam menjelaskan, InaTEWS terdiri dari sensor tekanan, sistem komunikasi akustik, mooring line, komunikasi data via satelit Iridium dan aplikasi software untuk manajemen data di InaTOC. "Target kinerja dari 2019 hingga 2024," ujarnya menambahkan.

Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT, Yudi Anantasena, menyampaikan, program InaTEWS melibatkan pula akademisi, masyarakat serta sektor bisnis untuk pembuatan buoy tahun lalu di BPPT. Hingga kini, dia memaparkan, BPPT sudah melakukan pemasangan di selatan Bali, selatan Kabupaten Malang, Selat Sunda dan selatan Cilacap.

Advertising
Advertising

Monitor program simulasi tsunami di Gedung Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Jakarta, Selasa (11/11). Presiden SBY meresmikan sistem peringatan dini tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Tempo/Arnold Simanjuntak

"Datanya sudah beberapa diterima di InaToc seperti data dari Buoy di Selatan Malang yang masuk lagi dengan baik," kata Yudi.

Sebelumnya BPPT juga menyatakan telah menyusun grand design peta jalan teknologi mitigasi dengan mengoperasikan InaBuoy di 13 lokasi, InaCBT di 7 lokasi, InaCAT di 3 lokasi dan didukung dengan pengolahan kecerdasan artifisial.

Baca juga:
Gempa Dahsyat 8,1 M di Alaska, BMKG: Tak Ada Peringatan Dini Tsunami

Berita terkait

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

16 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

17 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

23 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya