Startup di Amerika Tawarkan Perahu Listrik Rp 4,3 Miliar, Ikuti Jejak Tesla

Jumat, 30 Juli 2021 13:45 WIB

Startup perahu listrik Arc. dok.Arc

TEMPO.CO, Jakarta - Mencampur listrik dan air dapat memunculkan masalah bagi manusia, sehingga membuat perahu atau kapal bertenaga listrik mungkin akan berisiko. Namun, startup bernama Arc dari California, Amerika Serikat, menabrak stigma itu dengan mengembangkan perahu listrik edisi terbatas seharga US$ 300 ribu (Rp 4,3 miliar).

CEO Arc, Mitch Lee, mengatakan perusahaan rintisannya itu akan memulai dengan menargetkan pasar kelas atas dengan produk terbatasnya itu. “Kami bekerja secepat kami bisa,” ujar dia kepada The Verge, Kamis, 29 Juli 2021.

Harga perahu yang dinamai Arc One itu juga diharap bisa membantu membiayai aktivitas R&D yang diperlukan untuk membuat versi yang lebih terjangkau. “Sehingga bisa terjual dalam ribuan unit,” tutur Lee.

Kapal listrik memiliki bagian yang bergerak jauh lebih sedikit, artinya bisa mengurangi biaya pemeliharaan yang biasanya membebani pemiliknya. Terlebih lagi, listrik bisa jauh lebih murah daripada harga bahan bakar, dan mengisi daya perahu di lokasi penyimpanan jauh lebih masuk akal daripada membeli bahan bakar lalu membawanya dengan mobil.

Arc sudah menawarkannya ke beberapa ekspatriat SpaceX, dan mengaku mendapatkan dukungan perusahaan pembangkit tenaga listrik Silicon Valley Andreessen Horowitz. Mereka berencana akan turun dari titik harga perdananya itu nanti, seperti yang pernah dilakukan Tesla untuk mobil penumpang listrik Roadster, diikuti Model S dan X, kemudian Model 3 dan Y.

Advertising
Advertising

Perahu pertama Arc terlihat sederhana, tapi sesuatu yang menakjubkan—setidaknya di atas kertas. Lee mengatakan Arc One sudah memiliki satu prototipe dan akan memiliki baterai 200kWh, 800 volt, kira-kira dua kali lipat kapasitas dan tegangan paket top-tier Tesla saat ini. “Dan motor listrik dengan setidaknya 475 tenaga kuda,” kata Lee.

Menurut Lee, perahu berukuran 24 kaki atau 7 meter itu akan memiliki kecepatan maksimal sekitar 40 mil per jam dan bisa berlayar selama total sekitar empat jam. Lebih baik lagi, kata Lee, perahu akan dimodifikasi di bagian belakangnya, sehingga akan menyenangkan digunakan untuk olah raga seperti ski air.

Bagian penting lain dari desain Arc One adalah membangun lambung aluminium. Sama seperti ketika Ford mengadopsi aluminium untuk truk pick-up setengah dekade yang lalu, Arc melawan konvensi di sini.

Kebanyakan lambung kapal di kelas ini terbuat dari serat karbon atau beberapa jenis material komposit lainnya. “Aluminium lebih murah, masih cukup ringan sehingga Arc dapat melakukan sebagian besar berat ke baterai.”

Selain lambung, startup ini merancang penutupnya sendiri untuk paket baterai, serta sistem pendingin. Juga mengembangkan perangkat lunak, yang rencananya akan diubah dan ditingkatkan melalui pembaruan over-the-air.

THE VERGE

Baca juga:
Startup dan Relawan Himpun Koalisi Besar Gerakan Oksigen untuk Indonesia

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

20 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

1 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

4 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

5 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

5 hari lalu

Tesla Turunkan Harga Teknologi Full Self Driving Menjadi $8.000

Awal bulan ini, Elon Musk mengatakan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaksi pada tanggal 8 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

5 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

9 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

10 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

11 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tuduhan Buat Guru Besar Unas dari Malaysia, Autopilot Tesla, Fitur HyperOS

16 hari lalu

Top 3 Tekno: Tuduhan Buat Guru Besar Unas dari Malaysia, Autopilot Tesla, Fitur HyperOS

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Sabtu pagi, 13 April 2024, dipuncaki artikel berisi tuduhan serius yang datang dari Malaysia terhadap Guru Besar Unas.

Baca Selengkapnya