Video Merekam Kemampuan Serangga Ini Berjalan di Balik Permukaan Air

Minggu, 1 Agustus 2021 22:22 WIB

Kumbang dari keluarga Hydrophilidae yang terekam video bisa berjalan di balik permukaan air. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi sangat kecil, serangga memiliki hubungan dengan antarmuka air-udara yang sangat berbeda daripada hewan yang berukuran lebih besar. Tegangan permukaan memungkinkan untuk serangga seperti anggang-anggang (water strider), misalnya, untuk berselancar di atas pemukaan air yang diam. Tapi, riset baru mengungkap sebuah cara tidak biasa untuk melakukan yang sama, hanya bedanya, melakukannya dari bagian dalam pemukaan air alias posisi terbalik.

Seekor kumbang air yang kedapatan melakukan itu: berjalan di balik permukaan air dalam posisi terbalik, seakan permukaan air itu adalah material kaca. Temuan ini dipublikasi tim penelitinya dalam jurnal Ethology yang terbit 28 Juni 2021.

John Gould, ahli biologi perilaku di University of Newcastle, Callaghan, Australia, yang menemukannya secara tak sengaja di Pegunungan Watagan pada suatu malam. Saat itu dia sedang mencari anak kodok di genangan air. Pada satu genangan dia mendapati obyek hitam yang lebih kecil daripada ukuran kuku jari kelingking.

“Pertama, saya hanya menduganya seekor serangga kecil yang jauh ke air lalu berenang menyeberangi permukaannya,” kata Gould, “tapi saya menyadari serangga itu memiliki posisi terbalik dan berjalan di balik pemukaan air.”

Seperti yang kemudian divideokan Gould, kumbang itu—belakangan diidentifikasi sebagai water scavenger beetle (Hydrophilidae)—berjalan di balik permukaan air bak di atas permukaan yang solid dan rata. Kumbang itu berjalan mondar-mandir ke beberapa arah, kadang berhenti beristirahat.

Advertising
Advertising

Gould menceritakan temuannya itu kepada koleganya, Jose Valdez, seorang ahli ekologi di Pusat Riset Biodiversity Integratif Jerman di Leipzig. Valdez berpikir observasi rekannya itu menarik tapi mengaku pernah melihat yang sama sebelumnya.

“Saya tidak benar-benar terkejut dengan apa yang diceritakaannya sampai dia menunjukkan kepada saya videonya,” kata Valdez. “Baru setelahnya saya terkejut luar biasa.”

Menelusuri literatur ilmiah, para peneliti menemukan beberapa jenis siput mampu meluncur di balik permukaan air seperti yang dilakukan si kumbang. Bedanya, literatur menyebut, siput menggunakan lapisan lendirnya.

Martin Fikáek, ahli entomologi di National Sun Yat-sen University di Kaohsiung, Taiwan, tak seterkejut Valdez. Kemampuan berjalan di balik permukaan air sudah diketahui spesialis kumbang air ini yang mengeksploitasi perilaku itu ketika mengkoleksi jenis serangga.

Menurutnya, perilaku itu biasa didapatinya ketika mengoyak dasar kolam atau genangan. Si kumbang lalu mengapung ke permukaan dan bergerak di bawah permukaan air seperti dalam video Gould. “Ini benar-benar keren kalau seseorang mulai memikirkannya (kemampuan si kumbang), karena kami selalu melihatnya tapi tidak pernah membayangkannya juga,” kata Fikáek.

Kumbang dari keluarga Hydrophilidae. newscientist.com

Apa yang belum jelas adalah bagaimana kumbang itu melakukannya. Satu petunjuk dari video Gould adalah kantong udara yang terjebak di atas perut kumbang. Gould dan timnya berpikir daya apung kantong udara itu memungkinkan serangga itu menekan batas air-udara di setiap langkahnya, menciptakan apa yang diamati Gould sebagai bukit kecil dari percikan air dari kaki kumbang.

“Sangat menarik untuk tahu bagian mana dari hewan itu yang antiair dan mana yang tidak, juga informasi tentang anatomi kakinya,” kata Tom Weihmann, ahli fisiologi gerakan di University of Cologne, Jerman, juga tidak ada dalam tim Gould.

Kumbang mungkin menekan melawan air seperti yang dideskripsikan tim penelitinya, tapi, Weihmann berpendapat, itu artinya kaki si kumbang akan terikat ke air, “dan ini kontras dengan sebuah badan yang antiair.”

Gould dan Valdez berpikir kumbang mungkin menggunakan superpower berjalan di air ini untuk menjauh dari sergapan predatornya. Tapi ini masih harus dipastikan lagi lewat riset tambahan. “Temuan ini menekankan betapa seringnya kita mengabaikan atau meremehkan hal-hal luar biasa yang bisa dilakukan serangga kecil sehari-harinya,” kata Gould.

SCIENCENEWS

Baca juga:
Bayi Simpanse Albino Jadi Korban Infantisida, Simak Nasib Tragisnya

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

5 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

5 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

6 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

6 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya