Varian Delta Disebut Menular Seperti Cacar, Kepala Eijkman: Disama-samakan Saja

Senin, 2 Agustus 2021 11:54 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan bahwa Covid-19 varian Delta sama menularnya seperti cacar air. Bahkan disebutkan jauh lebih menular daripada pilek atau flu biasa.

Menanggapi hal itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan sebenarnya munculnya informasi tersebut karena ada informasi bahwa varian Delta yang ditularkan melalui airbone atau udara. Menurutnya SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, pada dasarnya memiliki ukuran yang agak besar.

“Itu disama-samakan saja, penularannya hanya melalui droplet atau percikan air ludah ketika bicara, bersin atau batuk,” ujar dia melalui sambungan telepon, Minggu, 1 Agustus 2021.

Sedang penularan melalui partikel yang lebih kecil atau aerosol, kata Amin, itu hanya terjadi di rumah sakit, lokasi di mana dilakukan prosedur-prosedur misalnya memasang ventilator.

Di tempat umum, menurutnya, jika droplet keluar dari saluran napas orang, bisa menularkan. “Paling jauh cuma sekitar 2 meteran begitu.”

Advertising
Advertising

Covid-19 varian Delta, pertama kali diidentifikasi di India, yang juga bertanggung jawab atas lonjakan tsunami Covid-19 di negara tersebut. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memasukkan varian tersebut ke dalam kategori variant of concern.

CDC juga mengusulkan agar setiap petugas kesehatan diwajibkan vaksinasi Covid-19 dan menggunakan kembali masker agar terhindar dari varian itu. Varian ini dapat ditularkan bahkan oleh orang yang sudah divaksinasi dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius dibandingkan jenis virus corona sebelumnya.

Dalam dokumen berjudul "Meningkatkan komunikasi seputar terobosan vaksin dan efektivitas vaksin", disebutkan bahwa varian Delta memerlukan pendekatan baru untuk membantu masyarakat memahami bahayanya, termasuk memperjelas bahwa orang yang tidak divaksinasi lebih dari 10 kali mengalami sakit parah atau meninggal dibandingkan mereka yang divaksinasi.

CDC mengkonfirmasi keaslian dokumen tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Washington Post. “Virus yang tinggi menimbulkan kekhawatiran bahwa orang yang divaksinasi yang terinfeksi Delta dapat menularkan virus,” kata kepala CDC Rochelle Walensky dalam sebuah pernyataan.

Baca:
Kepala Eijkman: Baru Ada Satu Kasus Covid-19 Varian Delta Plus di Indonesia

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya