Vaksin Covid-19, WHO Minta Jangan Dulu Bagikan Dosis Ketiga

Kamis, 5 Agustus 2021 06:54 WIB

Seorang tenaga kesehatan mendapat suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 Moderna di Rumah Sakit Mangusada, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 4 Agustus 2021. Sebanyak 1.449 tenaga kesehatan dan para pekerja di rumah sakit daerah Kabupaten Badung itu mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyerukan setop distribusi vaksin Covid-19 booster atau dosis tambahan sebagai penguat setidaknya sampai akhir September. Alasannya, ketimpangan vaksinasi yang melebar di antara negara kaya dan miskin saat ini.

Seruan untuk moratorium adalah pernyataan terkuat dari WHO sejauh ini saat negara-negara mengungkap kebutuhan vaccine booster untuk menahan laju penyebaran cepat virus Covid-19 varian Delta. “Saya pahami kebutuhan itu tapi tidak dapat menerima negara-negra yang sudah menggunakan hampir seluruh suplai vaksin global menggunakan lebih banyak lagi,” kata Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu 4 Agustus 2021.

Menurut data WHO, negara-negara berpendapatan tinggi telah membagikan sekitar 50 dosis vaksin Covid-19 untuk setiap 100 warganya pada Mei lalu, dan sejak itu pula angkanya telah berlipat ganda. Sedang negara berpendapatan rendah baru 1,5 dosis untuk setiap 100 warganya, karena memang suplai di dunia yang masih terbatas.

“Perlu dibalik dulu, dari mayoritas vaksin yang menyebar ke negara-negara kaya ke mayoritas vaksin ke negara-negara miskin,” kata Tedros.

Saat ini, dengan maksud menghambat penyebaran virus corona varian Delta yang terbukti jauh lebih agresif daripada varian awal pandemi, beberapa negara sudah mulai menggunakan dosis vaksin sebagai penguat. Ini dilakukan bahkan ketika para ilmuwan masih memperdebatkan perlu atau tidaknya suntikan dosis tambahan itu diberikan sekarang.

Advertising
Advertising

Elin Hoffmann Dahl, penasihat medis penyakit menular untuk kampanye Medecins Sans Frontieres bahkan berpandangan pemberian booster vaksin Covid-19 untuk orang dewasa yang sehat adalah cara berpikir yang pendek. “Dengan kemunculan varian-varian virus Covid-19 baru, jika kita terus meninggalkan mayoritas dunia tak tervaksinasi maka kita hampir pasti akan membutuhkan vaksin-vaksin yang disesuaikan lagi di masa depan,” katanya.

Israel memulai kampanye vaksinasi dosis ketiganya untuk seluruh lansia di negaranya sejak pekan lalu—dimulai dari pemberikan kepada presidennya, Isaac Herzog. Amerika Serikat pada Juli meneken kontrak baru dengan Pfizer untuk membeli 200 juta dosis tambahan untuk kebutuhn vaksinasi terhadap anak-anak dan juga kemungkinan kebutuhan booster.

Di Indonesia, bantuan tiga juta dosis vaksin Covid-19 Moderna dari Amerika Serikat yang digunakan untuk vaksin booster bagi kalangan tenaga kesehatan.

Baca juga:
Tim Riset: Imunisasi Vaksin Sinovac Kemungkinan Perlu 3 Kali Suntikan

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

10 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

15 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

15 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

16 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

19 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

21 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

22 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

23 jam lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya