Kurangi Risiko Penyakit Akibat Rokok, Mahasiswa Unair Modifikasi Filter Rokok

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 13 Agustus 2021 15:47 WIB

Ilustrasi orang merokok, Jakarta, Rabu, 15 Pebruari 2006. [TEMPO/ Fransiskus S.; Digital Image; 20060215]

TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya kasus kematian akibat asap rokok menginspirasi lima mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) untuk memodifikasi filter rokok sehingga bisa mengurangi dampak buruk asap rokok. Modifikasi bernama Nano Enzyme-Carbol Filter ini juga diinisiasi sebagai upaya mendukung Gerakan Nasional Peduli Kanker Paru.

Kelima mahasiswa Unair ini adalah Muhammad Fahroji Muhammad Faqih, Widyah Puspitasari, dan Izza Nur Ilmihah dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), serta Kamailiyah Ulfah dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) yang lolos pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-ristek) ini menyadari kalau banyak orang yang tidak terpengaruh kampanye dan dampak nyata bahaya rokok.

"Jadi, ini merupakan salah satu bentuk usaha kami sebagai peneliti muda untuk mengurangi risiko penyakit yang ditimbulkan rokok," kata ketua tim, Fahroji, seperti dikutip Tempo dari laman Unair News, Kamis, 12 Agustus 2021.

Pada dasarnya, kata dia, filter bawaan rokok terbuat dari Selulosa Asetat yang bisa menyaring zat seperti Nikotin dan Tar. Fahroji mengatakan modifikasi yang dilakukan timnya bertujuan agar filter rokok bisa berfungsi secara maksimal sehingga produk yang dihasilkan memiliki efektivitas yang lebih baik, khususnya dalam mengurangi efek berbahaya bagi tubuh.

Dia dan timnya menambahkan beberapa senyawa dalam filter modifikasinya, yaitu Gtaphen Oxide (GO), Activated Carbon (AC), dan Cooper Tannic Acid Nanozyme (Cu-Tannic Acid) yang telah diteliti bisa menyerap zat-zat berbahaya dalam asap rokok.

Advertising
Advertising

"Ketiga senyawa tersebut kami kombinasikan untuk secara khusus menyaring senyawa berbahaya pada rokok, yakni radikal bebas, senyawa karbonil, dan partikel mikro dalam rokok," ucapnya.

Menurut dia, kombinasi ketiga senyawa tersebut dalam filter rokok merupakan hal yang baru dibandingkan dengan filter komersial yang beredar di pasaran. Kini, dia dan timnya sedang fokus dalam pengerjaan artikel dan izin karakterisasi lanjutan untuk senyawa yang diuji setelah melakukan kajian literatur, uji in silico, uji etik, dan pemesanan alat.

Dengan penelitian ini, mereka berharap supaya masyarakat, terutama jutaan perokok di Indonesia, bisa merasakan dampak baik dengan berkurangnya risiko penyakit akut akibat rokok. "Harapannya, agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi jutaan perokok di Indonesia," ungkap dia.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Puntung Rokok Jadi Penyebab Kerusakan Serius Lingkungan

Berita terkait

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

1 jam lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

5 jam lalu

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

6 jam lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

7 jam lalu

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

Universitas Airlangga (Unair) membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru 2024 jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

12 jam lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

3 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

4 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

5 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya