Di Yogya, Tarif Tes PCR Turun Belum Tentu Lonjakkan Testing Tracing Covid-19

Rabu, 18 Agustus 2021 18:11 WIB

Ilustrasi PCR Test. Shutterstock

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rumah sakit dan puskesmas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bicara dampak perubahan tarif testing Covid-19 metode PCR. Pemerintah memberlakukan harga baru pemeriksaan tes PCR mandiri di Pulau Jawa dan Bali Rp. 495.000 dan di luar Pulau Jawa dan Bali Rp. 525.000.

"Kami sudah menerapkan harga baru itu untuk tes PCR mandiri itu," kata juru bicara Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, kepada TEMPO, Rabu 18 Agustus 2021.

Banu mengatakan, di RSUP Dr. Sardjito, tarif lama tes PCR mandiri bagi pasien non rujukan Covid-19 sebelumnya dibanderol nyaris dua kali lipatnya yakni Rp 899 ribu. Untuk pasien rujukan Covid-19, tes PCR dan antigen gratis alias masuk perhitungan paket BPJS Kesehatan.

Dengan harga lama itu, sepanjang Juni-Juli atau saat Yogya mengalami ledakan kasus Covid-19, rumah sakit itu menerima sebanyak 1.528 permintaan tes PCR pasien. Kini, dengan tarif baru, RSUP Dr. Sardjito belum bisa membayangkan bagaimana lonjakan permintaan PCR yang akan mereka layani.

Kepala Puskesmas Gedong Tengen Kota Yogyakarta, Tri Kusumo Bawono, mengatakan dengan penurunan tarif tes PCR ini, ia memprediksi ada dua kemungkinan. "Bisa permintaannya jadi melonjak tapi bisa juga tak ada pengaruhnya," kata Tri.

Advertising
Advertising

Tri menuturkan, di rumah sakit mungkin melonjak karena dipicu masyarakat yang menyadari pentingnya tes itu untuk mempercepat testing dan tracing. "Namun di lapangan kan masih banyak masyarakat yang menolak tes itu karena tak mau diketahui terpapar Covid-19, jadi bisa tak terpengaruh penurunan harga itu," kata Tri.

Tri mengatakan, sepanjang Juni lalu puskesmas di Kota Yogyakarta masih melayani tes PCR khusus non berbayar untuk mempercepat testing dan tracing kontak erat. Hasilnya disetorkan ke laboratorium UGM dan Rumah Sakit Ludiro Husodo.

Mulai Juli, saat kasus melonjak, tes PCR melalui puskesmas itu dihentikan semuanya setelah laboratorium-laboratorium sudah tak bisa menerima lagi karena over kapasitas. "Padahal dalam sehari puskesmas saat itu bisa melakukan tes PCR 30-40 orang," kata Tri sambil menambahkan, tes PCR mandiri di puskesmas masih belum bisa dilakukan karena belum ada regulasinya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DIY Berty Murtiningsih menilai pengaruh penurunan harga PCR pada kecepatan tracing dan testing tidak akan begitu besar. Sedang pengaruhnya ke masyarakat hanya lebih pada kemudahan akses. "Kemudahan akses dengan harga tes PCR yang turun ini tentu lebih banyak pengaruhnya, juga nantinya akan meningkatkan jumlah testing," kata dia berharap.

Baca juga:
Aksi Flypast di Hari Kemerdekaan: F-16 Fighting Falcon dan Super Puma

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

8 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

9 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

2 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya