TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pesimistis dengan target berlipat dari pemerintah pusat untuk penguatan testing, tracing, treatment Covid-19 seperti yang tercantum dalam kebijakan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. "Semoga kami mampu," ujar Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit DIY, Irene, Jumat 2 Juli 2021.
Irene menuturkan, di DIY ada setidaknya 17 laboratorium yang dipakai untuk menguji sampel Covid-19. Dari jumlah itu terbagi enam laboratorium dikelola pemerintah, dua laboratorium oleh TNI/Polri, dan sembilan milik. "Dari 17 laboratorium, yang saat ini kapasitasnya tertinggi untuk menguji sampel hanya kami, yakni 1.000 -1.100 sampel sehari," kata dia.
Sementara, dalam PPKM Darurat yang dituangkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2021, pemerintah pusat meminta DIY meningkatkan testing sesuai dengan tingkat positivity rate mingguan wilayah itu. Dari beleid itu, menurut Irene, pemerintah pusat mematok target yang melampui kemampuan sarana yang ada.
Pemerintah pusat mematok target jumlah sampel orang yang diperiksa atau lacak per hari untuk Kabupaten Sleman sebanyak 2.712 orang, untuk Kabupaten Bantul 2.251 orang, Kulonprogo 949 orang, Kota Yogyakarta 952 orang, dan Kabupaten Gunungkidul 548 orang. Jika diakumulasi, dalam sehari pusat manargetkan setidaknya 7.412 orang atau sampel ditest/tracing di DIY.
"Jika saja ada lima laboratorium berkapasitas bisa memeriksa 1.000 sampel per hari, DIY baru bisa dapat 5.000 dan sisanya bisa dikombinasi dengan pemeriksaan lewat antigen," kata Irene. Sayangnya, dia menambahkan, dari 17 laboratorium yang ada, hanya laboratorium balai besar yang mampu memeriksa 1.000 sampel per hari.
Yang lain, dia hanya mengatakan, "kapasitasnya belum merata." Balai besar dipastikannya angkat tangan jika kapasitasnya dipaksa untuk menutup sisa target itu. "Jangan BBTKLPP sendiri, seharusya laboratorium lain yang besar ditingkatkan kapasitas jadi 1.000 sampel sehari," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo juga pesimistis dengan target testing yang dibebankan pusat untuk Sleman yakni 2.712 orang sehari. "Kemampuan testing kami rata-rata sehari hanya 800 orang," kata Joko.
Joko akhirnya hanya mengatakan akan berusaha sebisa mungkin memenuhi target PPKM Darurat itu. Menurutnya, agar bisa memenuhi target pusat itu ketersediaan rapid antigen kit harus cukup tersedia dan dan laboratorium pemeriksa PCR siap. "Masalahnya kit antigen cukup tidak, laboratoriumnya siap atau tidak?" kata Joko.
Baca juga:
Covid-19 di Eropa Meningkat Lagi, Laga Euro 2020 Picu Superspreader?