Studi Temukan Semakin Banyak Gen Z Inggris Beralih ke Ponsel Jadul

Kamis, 19 Agustus 2021 19:50 WIB

Ilustrasi remaja bermain ponsel. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan Nottingham Trent University, Inggris, mengungkap kecenderungan di antara Gen Z atau berusia kurang dari 24 tahun meninggalkan smartphone dan beralih ke ponsel jadul (feature phone). Menurut studi itu, smartphone ditinggalkan karena dianggap berpengaruh terhadap kesehatan mental.

“Karena seringnya intensitas penggunaan smartphone akan mempengaruhi fungsi dan kinerja otak,” ujar Associate Professor di Nottingham Trent University, Daria Kuss, seperti dikutip dari Phone Arena, Mei 2021 lalu.

Studi itu juga menyebutkan bahwa Gen Z banyak menghabiskan waktu rata-rata di depan smartphone sebanyak 29 jam dan 29 menit dalam seminggu. Bahkan, 48 persen di antarannya mengaku sedih, cemas dan depresi saat menggunakan media sosial, karena tak terkendalinya emosi dan menyebabkan stres.

Kuss yang juga pakar efek psikologis dari penggunaan internet dan teknologi itu menjelaskan bahwa menggunakan ponsel jadul membuat pengguna memiliki waktu terbatas pada perangkatnya. Dampaknya, pengguna lebih tersedia untuk melakukan hal-hal dengan keluarga dan teman-teman seperti terlibat dalam kegiatan rekreasi tambahan.

“Pengguna ponsel jadul bisa menghabiskan banyak waktu dengan aktivitas yang menyehatkan mental. Sangat bagus dan tidak menyita waktu,” kata Kuss menambahkan.

Advertising
Advertising

Menurut Kuss, ponsel jadul memiliki fungsi yang lebih sedikit dibandingkan smartphone. Itu menyebabkan kesehatan mental pengguna akan semakin lebih baik. Hal itu juga didukung oleh terbatasnya fitur ponsel yang bisa digunakan pengguna untuk periode waktu yang terbatas, yakni telepon dan SMS.

Salah satu pria berusia 22 tahun bernama Eden mengaku telah merusak ponsel cerdasnya tahun lalu. "Saya sudah muak dengan berapa banyak waktu yang saya buang, ini alasan saya merusaknya, dan saya tidak mendapatkan ponsel baru selama sekitar satu bulan,” kata dia seperti dikutip dari Huck Magazine.

Eden mengaku saat ini melihat peningkatan besar dalam suasana hati dan kebebasan berpikir. Meskipun ini menunjukkan bahwa orang dewasa muda lebih bahagia karena lebih sering berada di luar jaringan, ia memang harus dapat terhubung dengan orang-orang yang sedang bepergian. Akibatnya, ia memutuskan untuk membeli ponsel biasa Nokia 130.

Cerita lainnya datang dari Jade, 23 tahun, yang mengaku sudah selama bertahun-tahun menimbang mengganti smartphone dengan ponsel jadul. Suatu malam, dia membaca manga lama produksi 2000-an dan semua karakter menggunakan ponsel flip. “Akhirnya memutuskan untuk membeli Motorola Razr V3,” ujar dia.

Sebelumnya, Jade memiliki iPhone XR, tapi menggunakannya hanya jika benar-benar diperlukan. “Dan saya sudah menjual iPhone, jadi secara teknis sekarang 100 persen bebas smartphone."

Contoh lainnya datang dari Mateo, 23 tahun. Seperti beberapa Gen Z, ia kebanyakan menggunakan ponsel jadul sambil menyimpan ponsel cerdas untuk hal-hal tertentu seperti WhatsApp dan mungkin untuk membaca berita. Dan akhirnya dia menyadari tidak lagi terganggu seperti dulu saat hanya menggunakan smartphone.

Sekarang, tanpa smartphone, Mateo mengaku lebih banyak waktu untuk berpikir. “Ini membantu saya menjadi lebih nyaman dengan pikiran saya sendiri, dan saya tidak menyadari bahwa itu sebenarnya sesuatu yang harus Anda latih untuk dilakukan."

PHONE ARENA | HUCK MAGAZINE

Baca juga:
Instagram, Snapchat dan TikTok Media Sosial Favorit Gen Z

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

18 menit lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

14 jam lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

14 jam lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

16 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

1 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

1 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

1 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

2 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

2 hari lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya