Mahasiswa UNS Tawarkan Celana Apung untuk Mitigasi Banjir

Reporter

Antara

Jumat, 20 Agustus 2021 02:15 WIB

Salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menunjukkan inovasi celana apung. Mereka menwarkan inovasinya itu sebagai salah satu bentuk mitigasi bencana banjir. (FOTO ANTARA/HO-Tim PKM-K FKIP UNS)

TEMPO.CO, Solo - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, menciptakan celana apung untuk mitigasi kondisi darurat banjir. Wujudnya seperti celana pada umumnya yang bisa digunakan sehari-hari.

"Produk celana apung ini memiliki kelebihan tersendiri, yakni bersifat tahan air dan tahan angin," kata Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan itu, Andian Hidayat, Kamis 19 Agustus 2021.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi ini menjelaskan, dalam pengunaannya, celana itu bisa dikembangkan dalam keadaan darurat lewat katup udara yang ada padanya. Katup udara itu untuk memudahkan penggelembungan.

Dengan desain 'double layer', "Celana menjadi fleksibel dalam pemakaiannya," kata dia sambil menambahkan, celana juga dibuatkan memiliki corak batik khas Nusantara.

Langkah pertama agar celana apung dapat bekerja adalah dengan membuka katup udara yang terdapat di samping badan celana. Selanjutnya adalah meniup beberapa kali hingga gelembung pelampung benar-benar menggelembung secara optimal mengisi seluruh ruang kosong di dalam celana.

"Ketiga, setelah gelembung pelampung terisi udara, segera tutup katup udara dengan rapat. Terakhir, celana apung dapat digunakan untuk mengapung di atas air," katanya.

Andian menerangkan, inovasi celana apung dikembangkannya bersama Ajeng Pangesti dan Toni Pranada dari Program Studi Pendidikan Geografi, serta Ava Ananda Gitaloka dan Rahma Surya Kusuma Putri dari Prodi Pendidikan Bahasa Jawa. Mereka menetapkan target Agustus sudah bisa dirilis produk celana apung.

"Dan semoga karya PKM-K ini bisa menyumbang medali emas di pagelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional mendatang," katanya.

Kepala Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNS, Yasin Yusup, menyambut baik ide inovasi mahasiswanya tersebut. Menurut dia, celana apung menjadi ide yang cemerlang terkait mitigasi bencana banjir di Indonesia karena merupakan bencana yang paling sering terjadi.

Dia menambahkan, "Adanya inovasi celana apung bukan hanya berpotensi untuk mengurangi risiko banjir tetapi juga menjadi peluang untuk variasi baru pariwisata air."

Baca juga:
Diresmikan, Merdeka Belajar Kampus Merdeka ITB-Unpad Libatkan 568 Mahasiswa

Advertising
Advertising

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

36 menit lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

3 jam lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

4 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

6 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

8 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

9 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

12 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

20 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya