Top 3 Tekno Berita Kemarin: Pohon Pisang Terbesar, Anjing Purba, Tsunami

Reporter

Tempo.co

Minggu, 22 Agustus 2021 06:10 WIB

Sejumlah anak mengikuti lomba panjat pohon pisang gantung di Desa Purwosari, Sayung, Demak, Jawa Tengah, 17 Agustus 2017. Lomba panjat pohon pinang yang digantikan dengan pohon pisang digantung tersebut dalam rangka merayakan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 21 Agustus 2021, dipuncaki berita tentang pohon pisang terbesar di dunia. Pohon ini tumbuh endemik di Papua dan disebutkan telah menjadi satu di antara tanaman yang telah dikenal masyarakatnya sejak zaman prasejarah.

Artikel mengenal anjing Kintamani menjadi berita terpopuler yang kedua kemarin. Jenis anjing ini telah diakui sebagai satu ras tersendiri di dunia, yang asli dari Indonesia.

Berita Terpopuler ketiga adalah peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG bahwa tsunami dari Selat Sunda mungkin menerjang sampai pantai Jakarta. Adapun pemicu tsunami ada dua: erupsi Gunung Krakatau atau gempa megathrust.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 21 Agustus 2021, selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Pohon Pisang Terbesar di Dunia Ada di Papua, Arkeolog: Tanaman Prasejarah

Musa ingens atau Musa ingens NW Simmonds merupakan nama ilmiah dari pohon pisang terbesar di dunia. Tumbuhan ini pertama kali ditemukan di Pegunungan Afrak, Papua Barat, dengan ketinggian 100 sampai 200 meter di atas permukaan laut.

Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, menjelaskan bahwa Musa ingens termasuk dalam tanaman yang sudah ada sejak masa prasejarah. “Pisang, tebu dan keladi merupakan tanaman sejak masa prasejarah di Papua,” ujar dia saat dihubungi Jumat malam, 20 Agustus 2021.

Pohon pisang Musa Ingens di Papua. antaranews.com

Menurut Hari, pohon pisang yang bisa tumbuh mencapai tinggi 25 hingga 30 meter itu adalah endemik di Pulau Nugini. Untuk kawasan Melanesia dan Pulau Nugini, sebaran jenis ini hanya ada di Papua, meliputi tidak hanya kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak di Manokwari, tapi juga di Kaimana, Teluk Wondama dan Fak-Fak (Cagar Alam Fak-Fak Tengah), juga di Kabupaten Yapen (Cagar Alam Yapen Tengah) dan Kabupaten Tambrauw (Banfot dan Esyom Muara Kali Ehrin).

2. Mengenal Anjing Kintamani, Anjing Purba Asli Indonesia yang Diakui Dunia

Lembaga Federation Cynologique Internasionale (FCI) pada 2019 lalu mengumumkan bahwa anjing kintamani diakui sebagai anjing ras dunia yang asli dari Indonesia. Dengan pengakuan ini, otomatis anjing kintamani sejajar dengan trah anjing dunia lainnya aeperti chow-chow dari Tiongkok, akita inu dari Jepang, serta samoyed dari Rusia.

FCI sendiri merupakan organisasi internasional yang membidangi keturunan atau trah anjing global. Kantor FCI berpusat di Thuin, Belgia. Dikutip dari indonesia.go.id, anjing kintamani telah ada di Bali sejak lebih dari 3 ribu tahun silam. Tepatnya di Desa Sukawana yang berada di wilayah Kecamatan kintamani, Kabupaten Bangli.

Desa Pinggan, Kintamani, Bali. Tempo/Faira Bagja

Menilik secara fisik, bentuk dan ukuran anjing kintamani berbeda dengan dengan anjing lokal lain. Tinggi tubuh jantan berkisar antara 40 sampai 55 cm, sedangkan betina sekitar 40 sampai 50 cm. Anjing kintamani dapat hidup paling lama 14 tahun.

3. BMKG: Tsunami Selat Sunda Bisa Menerjang Pantai Jakarta

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengungkap kembali kejadian tsunami setelah Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus pada 27 Agustus 1883. BMKG memperingatkan potensi tsunami di perairan itu, yang apabila terjadi, sanggup mencapai pantai ibu kota DKI Jakarta.

“Kajian potensi bahaya dengan menggunakan skenario terburuk penting untuk rujukan mitigasi, jadi kita ambil pahitnya agar kita lebih siap,” kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, seperti dikutip dari akun media sosialnya, Jumat 20 Agustus 2021.

Lokasi panggung bekas konser band Seventeen yang porak-poranda usai diterjang tsunami selat Sunda di Beach Hotel, Pantai Tanjung Lesung, Penimbang, Ahad, 23 Desember 2018. Sebagian besar korban tsunami di Pantai Tanjung Lesung adalah para penonton band Seventeen. TEMPO/Subekti.

Daryono menambahkan, tidak ada yang tahu pasti kapan akan terjadi tsunami dahsyat Selat Sunda tersebut. Atau bahkan, bisa jadi skenario terburuk tersebut tidak akan terjadi. Tapi skenario terburuk untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat, dia menilai, “Patut diapresiasi.”

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

2 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

3 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

3 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

9 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

16 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

19 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

19 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya