BKSDA Memancing Buaya 4 Meter di Anak Sungai Mentaya

Reporter

Antara

Minggu, 22 Agustus 2021 22:14 WIB

Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit Muriansyah memasang pancing atau jerat dengan umpan daging ayam untuk menangkap buaya di Sungai Sapihan, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Minggu 22 Agustus 2021. ANTARA/HO-BKSDA Sampit

TEMPO.CO, Sampit - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah berupaya menangkap buaya sepanjang empat meter dengan cara memancingnya. Umpan yang digunakan adalah 1,5 ekor ayam. BKSDA melakukannya di Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Minggu 22 Agustus 2021.

Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah, menerangkan bahwa timnya merespons keresahan masyarakat setempat yang beberapa kali mendapati buaya itu naik ke darat. Satu kejadiannya yang terkini, pada Sabtu lalu, direkam di telepon seluler warga setempat. Buaya muara itu didapati di sebuah kebun dekat Sungai Sapihan.

"Buaya yang terlihat warga ada di tiga titik lokasi, mulai dari muara Sungai Sapihan sampai ke arah hulu sungai yaitu persawahan," kata Muriansyah.

Buaya jenis muara itu diperkirakan memiliki panjang empat meter. Muriansyah yang datang didampingi dua anggota Manggala Agni menemukan warga setempat sudah semakin takut beraktivitas di sungai. Menurut informasi yang dikumpulkannya, buaya sudah sering menyerang ternak milik warga setempat yakni ayam, itik dan angsa.

"Dalam beberapa tahun terakhir warga cukup sering melihat kemunculan buaya sehingga warga resah dan menjadi takut beraktivitas di sungai," katanya.

Advertising
Advertising

Lebar Sungai Sapihan sekitar enam meter dengan kedalaman yang terpengaruh pasang surut air laut. Sungai Sapihan bermuara ke Sungai Mentaya yang diketahui terdapat populasi buaya.

Hasil penelusuran tim BKSDA, di sepanjang Sungai Sapihan banyak ditemukan warga yang memelihara ternak yaitu ayam, itik, angsa, kambing dan sapi. Bahkan ditemukan satu lokasi kandang ayam potong yang limbahnya dibuang ke sungai.

Sungai Sapihan juga masih dimanfaatkan warga untuk mandi, cuci dan kakus atau MCK. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran karena kehadiran buaya mengancam keselamatan warga yang sering beraktivitas di sungai.

"Kami menghimbau warga untuk lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terutama saat gelap yaitu malam sampai subuh hari," kata Muriansyah.

Kemunculan buaya di sekitar permukiman warga selalu menjadi perhatian serius BKSDA. Tindakan kemudian dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan buaya terhadap manusia. Jika buaya berhasil ditangkap maka akan dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Lamandau.

Baca juga:
Fakta Buah Pohon Pisang Terbesar di Dunia yang Ada di Papua

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

7 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

7 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

10 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

11 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

13 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

21 hari lalu

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

Warga Kabupaten Mukomuko dilaporkan tewas diserang buaya saat mencari lokan di Sungai Selagan. Kasus kedua dalam dua tahun ini.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

25 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

38 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

42 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

43 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya