Mengenal Cyrtodactylus Jatnai, Spesies Tokek Baru Asal Bali

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 26 Agustus 2021 06:43 WIB

Spesies baru tokek Asia, Cyrtodactylus jatnai, dari Taman Nasional Bali Barat. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Spesies endemik baru ditemukan di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) pada 2020 lalu. Spesies ini merupakan satwa reptil dari jenis Gecko Cyrtodactylus atau yang biasa dikenal dengan nama tokek. Spesies ini ditemukan pengelola TNBB dan sejumlah peneliti lingkungan hidup.

Spesies endemik baru ini oleh peneliti diberi nama Cyrtodactylus Jatnai. Penamaan ini diberikan sebagai penghargaan kepada ahli konservasi, Jatna Supriatna. Dia merupakan seorang profesor ekologi dan primatologi dari Universitas Indonesia kelahiran Bali. Jatna dinilai telah memberi kontribusi yang luar biasa bagi konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia.

Dikutip dari laman indonesia.go.id, Sabtu, 30 Mei 2020, sejak seratus tahun yang lalu, spesies ini dikenal sebagai Cyrtodactylus fumosus. Namun berdasarkan pemeriksaan mendalam, ditemukan bahwa Cyrtodactylus dari Bali merupakan spesies yang berbeda.

Namun, secara morfologi dan contoh dari beberapa daerah biogeografi lainnya menunjukkan adanya kemiripan dengan Cyrtodactylus seribuatensis dari Pulau Seribuat di Malaysia bagian barat yang ditemukan pada 2006. Namun, ada ciri morfologi yang membedakan, yaitu pada bagian sisiknya.

Penemuan spesies ini merupakan hasil penelitian dalam rangka kerja sama antara Balai TNBB dengan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (RCCC UI). Penelitian tersebut mengenai Pelaksanaan Demonstrasi Proyek The Rainsforest Standard Protected Area Credit di Kawasan TNBB selama setahun, 2015-2016.

Advertising
Advertising

Kepala Balai TNBB Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Ngurah Krisna mangatakan masih terdapat kemungkinan bertambahnya spesies baru dari hasil kegiatan penelitian ini.
"Beberapa jenis herpetofauna masih unidentified dan sedang dalam penelitian mendetail oleh Tim Peneliti RCCC UI dan MZB," ujarnya.

Temuan spesies baru ini menambah keanekaragaman hayati kawasan TNBB di mana sebelumnya tercatat terdapat 18 jenis mamalia, 205 jenis burung, 13 jenis reptil, 10 jenis amfibi, 67 jenis kupu-kupu, dan lebih dari 120 jenis ikan.

WINDA OKTAVIA

Baca juga: Peneliti Buktikan Tokek Bali Spesies Baru di Indonesia

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

1 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

2 hari lalu

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) himpun 11.137 data keanekaragaman hayati Indonesia dengan dukungan mahasiswa dari 104 kampus.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

34 hari lalu

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.

Baca Selengkapnya

Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

36 hari lalu

Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

Pemerintah menyatakan 177 ribu Ha area IKN berupa kawasan lindung, namun menurit peneliti Auriga hanya 42 ribu Ha yang berupa hutan permanen.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

36 hari lalu

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.

Baca Selengkapnya

Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

44 hari lalu

Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

Platform BRIN ini meliputi keanekaragaman hayati tumbuhan, mikroba dan hewan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Detail Deforestasi dan Perubahan Lahan Proyek IKN Nusantara yang Direkam NASA

59 hari lalu

Bagaimana Detail Deforestasi dan Perubahan Lahan Proyek IKN Nusantara yang Direkam NASA

Dua foto satelit NASA menggambarkan perubahan lahan dan hutan di lokasi proyek IKN Nusantara. Memantik kekhawatiran dampak deforestasi.

Baca Selengkapnya

Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

17 Januari 2024

Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

Berbagai ragam hayati yang dimiliki oleh negara Liberia, negara ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah

Baca Selengkapnya

Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

15 Januari 2024

Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

Serigala abu-abu tergolong hewan liar besar

Baca Selengkapnya

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

12 Januari 2024

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

Papua memiliki kanguru asli Papua yang keberadaannya sudah terancam punah. Orang Papua menyebutnya "saham", kita mengenal dengan sebutan walabi.

Baca Selengkapnya