Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Video dari Muhammad Kece, Vaksin Merah Putih
Reporter
Erwin Prima
Editor
Erwin Prima
Rabu, 25 Agustus 2021 22:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menurunkan puluhan video penistaan agama dari pembuat konten Muhammad Kece yang tersebar di berbagai platform media sosial.
Berita terpopuler selanjutnya tentang Pelaksana Tugas Deputi Penguatan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erry Ricardo Nurzal, menyebutkan bahwa Universitas Airlangga (Unair) dan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menjadi dua lembaga terdepan dalam pengembangan Vaksin Merah Putih. Kedua lembaga riset itu sudah menghasilkan bibit vaksin.
Selain itu, Pemerintahan Australia Selatan memulai proyek 20 tahun menghidupkan kembali habitat liar di wilayahnya. Dimulai dari bettong berekor sikat, satwa berkantong (marsupial) mungil yang sudah lebih dari seabad lalu menghilang dari daratan negara benua itu, yang diintroduksi kembali per 17 Agustus 2021.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno.
1. Kominfo Turunkan 40 Video Penistaan Agama dari Muhammad Kece
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menurunkan puluhan video penistaan agama dari pembuat konten Muhammad Kece yang tersebar di berbagai platform media sosial.
"Hingga 24 Agustus 2021, Kementerian Kominfo sudah melakukan takedown terhadap 40 video dengan muatan penodaan agama dan/atau ujaran kebencian berdasarkan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) yang diproduksi oleh akun Youtube Muhammad Kece dan tersebar di berbagai platform," kata juru bicara Kominfo, Dedy Permadi, melalui pesan singkat kepada ANTARA, dikutip Rabu, 25 Agustus 2021.
Kementerian Kominfo terus berkoordinasi dengan penyelenggara platform untuk memutus akses ke video tersebut. Menurut Dedy, jika masih ada video yang belum diturunkan, hal tersebut terjadi karena masih diperlukan analisis dan verifikasi berlapis.
"Mengingat video tersebut berada dalam sistem elektronik yang menjadi tanggung jawab para pengelola platform, kami terus berkoordinasi dengan para pengelola platform digital tempat video tersebut ditayangkan untuk melakukan pemutusan akses," kata Dedy.
2. Target Vaksin Merah Putih Unair Dapat UEA Maret 2022, Eijkman September
Pelaksana Tugas Deputi Penguatan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erry Ricardo Nurzal, menyebutkan bahwa Universitas Airlangga (Unair) dan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menjadi dua lembaga terdepan dalam pengembangan Vaksin Merah Putih. Kedua lembaga riset itu sudah menghasilkan bibit vaksin.
Dalam acara webinar bertajuk Kemajuan Riset Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Peluangnya Terkini yang digelar Socienty of Indonesian Science Journalism (SISJ), Erry menerangkan, Unair sudah masuk pada uji praklinik.
“Dan diharapkan akan mendapatkan izin darurat penggunaan vaksin atau emergency use authorization (EUA) pada Maret, dan disusul Eijkman pada September 2022,” ujar dia, Senin, 23 Agustus.
Selain Unair dan Eijkman, ada lima institusi lain yang mengembangkan vaksin Merah Putih, di antaranya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Menurut Erry, lembaga riset lainnya masih dalam proses ekspresi vektor dalam pengembangannya.
3. Australia Re-introduksi Bettong yang Sudah Seabad Menghilang
Pemerintahan Australia Selatan memulai proyek 20 tahun menghidupkan kembali habitat liar di wilayahnya. Dimulai dari bettong berekor sikat, satwa berkantong (marsupial) mungil yang sudah lebih dari seabad lalu menghilang dari daratan negara benua itu, yang diintroduksi kembali per 17 Agustus 2021.
Bettong, juga dikenal sebagai woylie, pernah mendiami lebih dari 60 persen wilayah Australia. Tapi, populasinya terus berkurang setelah bangsa Eropa membawa dan memperkenalkan kucing dan rubah. Kini, hanya sekitar 15 ribu ekor yang masih hidup, itupun hanya di pulau-pulau yang bebas dari predator alaminya ter sebut.
Pada Selasa, 17 Agustus lalu, sebanyak 12 woylie jantan dan 28 yang betina diseberangkan kembali dari Pulau Wedge yang berlokasi di Cagar Alam Pulau Pantai Turqoise. Populasi woylie itu kemudian dilepas di sebuah kawasan yang disebut Semenanjung Yorke, pemilik vegetasi asli Australia tersebar di antara lahan pertanian dan kota-kota kecil. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: BKSDA Pancing Buaya, Nama Zodiak Covid-19