Vaksin Covid-19, IDI Ingatkan Skenario Jika Herd Immunity tak Tercapai

Reporter

Antara

Kamis, 26 Agustus 2021 17:59 WIB

Petugas TNI berjaga di samping kontainer yang membawa bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa 27 Juli 2021. Sebanyak 21,2 juta bahan baku vaksin COVID-19 produksi Sinovac dari China tiba di Bio Farma untuk kemudian di olah guna percepatan program vaksinasi nasional. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengutip hasil studi di Australia yang menyebutkan syarat porsi populasi yang harus divaksin untuk mencapai herd immunity apabila menggunakan vaksin Covid-19 dengan berbagai tingkat efikasi. Untuk efikasi 95 persen misalnya, cukup 66 persen yang disuntikkan vaksin.

Porsi populasi yang harus disuntik meningkat jika efikasi vaksin yang digunakan semakin rendah. Jika efikasi 80 persen, minimal 75 persen populasi harus tervaksin. Efikasi 70 persen butuh 86 persen populasi harus tervaksin. Sampai kalau efikasi vaksin hanya 50 persen, diperhitungkan tak akan cukup untuk bisa mencapai herd immunity.

"Efikasi vaksin Sinovac yang telah disuntikkan kepada masyarakat sepanjang Januari hingga April 2021 sebesar 70 persen, berarti 86 persen jumlah penduduk harus dilakukan vaksinasi," ujar Wakil Ketua Umum PB-IDI Slamet Budiarto dalam agenda rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu 25 Agustus 2021, lalu.

Itu artinya, Slamet meminta pemerintah untuk mengkaji ulang secara mendalam target sasaran vaksinasi sebanyak 208 juta dari total penduduk Indonesia kini yang sebesar 270 juta jiwa, atau tak sampai 80 persen. Selain itu, dengan kecepatan vaksinasi dosis kedua yang saat ini berjalan saja, masih perlu tujuh hingga delapan bulan untuk bisa mencapai herd immunity.

Pada saat itu, peserta vaksinasi Januari, Februari, Maret, dan April 2021 perlu mendapat suntikan dosis penguat karena antibodinya sudah turun. Berdasarkan analisa PB-IDI, penerima vaksin Sinovac dalam waktu enam hingga 12 bulan sudah harus dilakukan booster. "Sehingga ini harus diantisipasi apabila kecepatan vaksinasi tak tercapai," katanya.

Advertising
Advertising

Slamet menerangkan, kekebalan kelompok dapat dicapai melalui dua hal, yakni melalui infeksi secara alamiah dengan risiko kematian yang banyak atau melalui vaksinasi Covid-19. Untuk itu, kata Slamet, diperlukan analisa yang mendalam untuk menentukan jumlah penduduk yang divaksin di Indonesia.

"Jadi mungkin ada rencana kedua apabila sampai 208 juta ini tidak terjadi herd immunity. Berarti kan diperluas, artinya ketersediaan vaksin juga harus diperbanyak," ujarnya.

Terpisah, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan Kementerian Kesehatan menargetkan lebih dari100 juta orang telah divaksin hingga akhir bulan ini. "Artinya, kita bisa mencapai 50 juta kedua hanya kurang lebih tujuh minggu sejak 50 juta vaksinasi pertama,” kata Nadia dalam Siaran Pers PPKM daring, Rabu.

Percepatan, kata Nadia, untuk menekan angka kematian nasional. Ia menjelaskan, sejak pertama vaksinasi Covid-19 dilakukan, warga Indonesia yang telah divaksin telah mencapai 50 juta orang per Juli atau dalam kurun 26 minggu.

“Lebih dari 57,78 juta penduduk Indonesia telah divaksin. Dua kali maupun satu kali. Kita sudah menyuntikkan sebanyak 91,1 juta dosis vaksin Covid-19 sampai dengan 24 Agustus,” kata dia.

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

14 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

17 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

6 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

19 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

26 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

29 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

45 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya