Tim ITB Bikin Alat Oksigen untuk Medis, Teknologinya akan Dibuka Bebas

Senin, 6 September 2021 21:19 WIB

Warga mengantre untuk mendapatkan isi ulang oksigen medis di depo layanan gratis yang dibuka oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kota Malang, Senin, 26 Juli 2021. Depo layanan itu diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Bandung - Tim gabungan dosen serta mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) merintis pembuatan alat penyedia oksigen untuk kepentingan medis. Teknologi oxygen concentrator yang mereka kembangkan dinamakan O2Go dan diproyeksikan sanggup menghasilkan sepuluh liter oksigen per menit dengan kualitas oksigen 80 persen.

Dirintis mulai akhir Juni 2021, hasil riset dijanjikan tidak akan dikomersialkan alias dibuat open source. Timnya terdiri dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Fakultas Teknik Industri, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika yang seluruhnya dari ITB. Sedang dari Unpad akan melibatkan Fakultas Kedokteran.

Ketua tim Fandika Ikhsan mengatakan, peneliti pada tahap sekarang sedang berfokus pada pengujian dan penelusuran zeolite dengan kualitas terbaik. “Sebagai bahan filtrasi udara, perbaikan kualitas, dan volume oksigen per menitnya,” katanya di laman ITB, Senin 6 September 2021.

Saat ini O2Go masih dalam tahap adaptasi menghasilkan satu liter oksigen per menit dengan kualitas oksigen lebih dari 50 persen. Fandika optimistis dokumen dari riset produk ini dapat segera didistribusikan ke berbagai pihak untuk dibuat bersama dan dikembangkan lebih jauh lagi.

“Di sini kami menekankan semangat open source. Jadi, saat orang lain berlomba-lomba untuk komersialisasi suatu inovasi, kami di sini berencana untuk membuat sebuah dokumen yang bisa dibagikan ke kampus-kampus lain,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Rintisan alat penyedia oksigen untuk medis itu setelah Dinas Kesehatan Kota Bandung meminta ITB untuk menciptakan inovasi mutakhir di kala pandemi Covid-19. Dari kalangan dosen, ada doktor termuda Indonesia, Grandprix Thomryes Marth Kadja yang ikut mendukung pembuatan alat ini.

Kiprahnya dalam pembuatan absorbent zeolite untuk menyempurnakan proses penyaringan oksigen dari udara. “Karena untuk absorbent sendiri biasanya kita impor dari luar dan harganya mahal juga,” kata Grandprix yang menambahkan tim bertujuan membuat sendiri dari bahan dalam negeri yang juga berkualitas tinggi.

Baca juga:
Peneliti ITS Kembangkan Alat Oxygen Concentrator untuk Bantu Pasien Covid-19

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

12 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

18 jam lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

Biaya UKT bagi mahasiswa baru hasil Seleksi Mandiri Unpad maksimal Rp 30 juta per semester. Iuran masuknya bisa mencapai Rp 195 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Tegaskan Seleksi Mandiri Bukan untuk Cari Uang, Ini 3 Skema yang Dibukanya

1 hari lalu

Unpad Tegaskan Seleksi Mandiri Bukan untuk Cari Uang, Ini 3 Skema yang Dibukanya

Unpad membuka pendaftaran Seleksi Mandiri atau SMUP untuk program S1 dan D4 mulai Senin, 29 April 2024. Ada juga jalur baru kerja sama.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

1 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

2 hari lalu

Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

2 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

2 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

2 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi

2 hari lalu

10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi

Apa saja prodi di Unpad yang sudah terakreditasi internasional?

Baca Selengkapnya