Status Komodo Terancam Punah, Apa Alasannya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 7 September 2021 14:16 WIB

Wisatawan melihat komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, 2 Juli 2021. Pandemi COVID-19 yang menghantam sektor pariwisata, membuat pemerintah terus melakukan penataan di kawasan Labuan Bajo dengan harapan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang menurun saat ini. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Kadal terbesar di dunia, komodo, diklasifikasikan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) masuk dalam kategori spesies "Terancam Punah". Apa alasannya?

Dilansir dari IUCN, Sabtu, 4 September 2021, komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies endemik Indonesia. Spesies ini bisa ditemukan di Taman Nasional Komodo dan terdaftar sebagai Warisan Dunia dan Flores.

Semakin lama spesies ini terancam oleh dampak perubahan iklim. Komodo telah berpindah kategori dari "Rentan" menjadi "Terancam Punah" dalam Daftar Merah IUCN.

Dikutip dari laman IUCN Red List, Daftar Merah IUCN merupakan indikator kesehatan keanekaragaman hayati dunia. Tak hanya sekadar berisi daftar spesies, namun Daftar Merah adalah alat ampuh untuk menginformasikan dan mengkatalisasi tindakan untuk konservasi keanekaragaman hayati dan perubahan kebijakan.

Daftar Merah memberi informasi tentang jangkauan, habitat dan ekologi, penggunaan dan/atau perdagangan, ancaman, serta tindakan konservasi yang bisa diperlukan. Ada sembilan kategori dalam Daftar Merah untuk seluruh spesies, yaitu:

Advertising
Advertising

1. Tidak Dievaluasi

2. Data Kurang

3. Sedikit Perhatian

4. Hampir Terancam

5. Rentan

6. Terancam Punah

7. Sangat Terancam Punah

8. Punah di Alam Liar

9. Punah

Kategori ini dibuat untuk mengklasifikasikan spesies dengan risiko kepunahan tingkat global. Saat ini, komodo berada di kategori keenam.

Diperkirakan 30 persen komodo akan berkurang dalam 45 tahun ke depan karena meningkatnya suhu global dan naiknya permukaan laut. Sementara ini, komodo yang berada di Taman Nasional Komodo terbilang stabil dan terlindungi dengan baik.

Namun, komodo yang ada di luar kawasan lindung terancam kehilangan habitatnya. Ini karena aktivitas manusia yang terus berlangsung dan merusak habitat mereka.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Perhatian UNESCO Kepada Taman Nasional Komodo Sudah Sejak 1991

Berita terkait

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

9 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

12 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

29 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

31 hari lalu

Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

33 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

34 hari lalu

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.

Baca Selengkapnya

KLHK Jelaskan Ekspor Monyet Ekor Panjang ke Amerika, Sebut Kuota Tahunan Hampir 2 Ribu Ekor

39 hari lalu

KLHK Jelaskan Ekspor Monyet Ekor Panjang ke Amerika, Sebut Kuota Tahunan Hampir 2 Ribu Ekor

Amerika Serikat diserukan untuk berhenti mengimpor monyet ekor panjang dari Indonesia. Sedang disorot CITES AS.

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

42 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

49 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Sensus Burung Air Asia Kembali Digelar di Ancol, Ini 10 Jenis yang Diidentifikasi

26 Februari 2024

Sensus Burung Air Asia Kembali Digelar di Ancol, Ini 10 Jenis yang Diidentifikasi

Ancol Taman Impian janji terus monitor dan evaluasi keberadaan burung air agar dapat menjaga keberlangsungan kehidupannya.

Baca Selengkapnya