Indonesia Uji Terbang Perdana Pesawat Berbahan Bakar Bioavtur Besok

Selasa, 7 September 2021 21:36 WIB

Pesawat jenis CN235 milik PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk uji bioavtur buatan dalam negeri, Senin 6 Semptember 2021. PTDI

TEMPO.CO, Bandung - Indonesia memulai babak baru penggunaan bahan bakar nabati untuk pesawat terbang. Bioavtur hasil riset tim Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Pertamina akan diuji terbang perdana oleh pesawat tes khusus CN235-220 milik PT Dirgantara Indonesia.

“Rencana hari Rabu besok akan uji coba terbang,” kata Iman Kartolaksono Reksowardojo, dosen periset dari Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Selasa 7 September 2021.

Bioavtur itu, Iman menerangkan, ada dua jenis, yaitu campuran 2 persen dan 2,4 persen bahan nabati dengan metode co-processing di kilang Pertamina dengan kode J 2.0 dan J 2.4. Bahan nabati yang dicampur berupa minyak dari inti biji kelapa sawit. Pembuatnya yaitu tim dari Pusat Rekayasa Katalisis pimpinan Profesor Subagyo yang menghasilkan katalis Merah Putih bersama Pertamina.

“Bioavtur ini dibuat sama persis dengan bahan bakar pesawat sebelumnya,” ujar Iman sambil menambahkan standar mengacu pada keamanan pesawat terbang.

Sebelum uji terbang, bioavtur telah diuji di darat pada mesin pesawat (ground test). Rangkaian ujinya dimulai pada Desember 2020 dan Mei 2021 pada pesawat Boeing 737 di Garuda Maintenance Facility. “Hasilnya baik, kita bisa lakukan itu karena jumlah bioavtur-nya besar,” kata dia.

Advertising
Advertising

Uji bioavtur ketiga pada pesawat di darat dilakukan Senin, 6 September 2021, di hanggar PT Dirgantara Indonesia. Pesawat yang digunakan yaitu CN235 khusus untuk berbagai uji coba komponen seperti roda juga bahan bakar. Pengujian bioavtur dilakukan dengan beragam kondisi pesawat ketika terbang, misalnya saat akselerasi dinaikkan tiba-tiba.

“Apakah ada ada flame out atau mesin mati? apakah ada batuk-batuk? ternyata tidak,” kata Iman.

Dari hasil yang dinilai baik itu, pengujian akan berlanjut ke kondisi yang sesungguhnya ketika terbang di angkasa. Rencananya dimulai Rabu, 8 September 2021. “Rencana terbang di ketinggian 10 ribu, 16 ribu kaki atau 3000 sampai hampir 5000 meter,” ujar Iman.

Sepekan kemudian, 15 September 2021, direncanakan pengujian seremoni bersama menteri terkait dengan tujuan terbang Bandara Internasional Sukarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta. “Ini tonggak penting perkembangan bahan bakar nabati di Indonesia, kita masuk ke transportasi udara,” ujarnya.

Pesawat CN235-220 MPA buatan PT Dirgantara Indonesia pesanan Senegal Air Force diterbangkan ke Senegal dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat, 19 Maret 2021. TEMPO/Prima Mulia

Menurut dosen dari kelompok keahlian Konversi Energi itu, tren pesawat terbang dunia akan mengarah ke penggunaan bioavtur. Maskapai penerbangan Eropa malah disebutnya telah lebih dulu menggunakan bioavtur. Penelitinya pun mengembangkan dengan beragam cara dan bahan mentah.

“Ada yang pakai bekas minyak goreng,” kata Iman. Target tertingginya bahan nabati bisa dicampur hingga 50 persen.

Penggunaan nabati pada bahan bakar bertujuan mengurangi emisi dan polusi dari gas karbondioksida (CO2). Amerika Serikat dan negara maju lain, kata Iman, bersiap menghitung berapa karbon yang dihasilkan pesawat yang mendarat diwilayahnya untuk dikenai pajak. “Kalau nabati tidak kena pajak karena sumber energi baru dan terbarukan,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Iman, harga bioavtur akan lebih mahal daripada bahan bakar fosil. Alasannya karena bahan mentahnya harus ditanam dulu hingga panen, sementara bahan bakar minyak hanya tinggal ditambang.

Baca juga:
Berita Terkini Penyebaran Covid-19 Varian Mu: Hampir 50 Negara dan Wilayah

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

8 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

16 jam lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya