Video Viral Burung Pipit Mati Massal, Bukan Kejadian Pertama

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 11 September 2021 02:00 WIB

Burumg-burung Pipit terbang di habitat mereka di luar kota Minsk, Belarusia, 12 Desember 2016. Suhu di kawasan tersebut mencapai -6 Celsius. AP/Sergei Grits

TEMPO.CO, Jakarta - Video yang merekam peristiwa sejumlah besar burung pipit berjatuhan dari sebuah pohon dan mati di areal sebuah makam di Desa Pering, Kecamatan Blabatuh, Gianyar, Bali, viral di media sosial, Jumat 10 September 2021. Pemerintah daerah setempat sedang menyelidiki penyebab kematian massal jenis burung itu.

Sejumlah kemungkinan termasuk burung keracunan herbisida dan tercekam perubahan cuaca dalam semalam diungkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Namun yang pasti peristiwa burung pipit mati massal bukanlah yang pertama, di Bali maupun wilayah lain di Indonesia.

Catatan BKSDA Bali, dalam lima tahun ke belakang saja ada setidaknya dua kejadian serupa di Desa Pering. Keduanya di Sanglah, Denpasar, dan Selemadeg, Kabupaten Tabanan.

Adapun kematian massal sangat memungkinkan karena burung pipit dikenal sebagai satwa koloni dan hidup berkelompok dalam jumlah besar. “Ukuran burung yang kecil menyebabkan kecenderungan berkoloni dalam jumlah besar untuk mengurangi risiko terhadap predator," kata Kepala Seksi Wilayah 2, BKSDA Bali, Sulistyo Widodo, lewat siaran tertulis, seperti diberitakan ANTARA, Jumat.

Selain itu, Sulistyo menerangkan, burung pipit saat beristirahat pun bergerombol. Ia mengatakan biasanya di satu pohon yang besar bisa ada ribuan burung mungil itu berkumpul.

Advertising
Advertising

Tangkapan layar video temuan bangkai burung pipit dalam jumlah besar di satu area makam di Gianyar, Bali, Jumat 10 September 2021. Lokasi temuan kematian burung-burung itu menambah viral video peristiwa ini di media sosial. ANTARA/Ayu Khania Pranisitha.HO-BKSDA Bali.

Di luar Bali, peristiwa kematian massal burung pipit juga pernah viral dari Sukabumi, Jawa Barat, pada akhir Juli lalu. Bedanya, kematian tak sebesar yang sekarang. Video yang viral dari Sukabumi melaporkan puluhan ekor yang ditemukan bergelimpangan hampir bersamaan di lingkungan permukiman di Jalan Goalpara, Desa Sukaraja.

Burung pipit mati massal di Sukabumi. Youtube

Kecurigaan saat itu adalah burung pipit terinfeksi Covid-19, namun petugas BBKSDA Jawa Barat telah memastikan dari lokasi temuan kematian burung-burung itu tak ditemukan adanya kematian hewan lain yang juga mati—yang bisa dicurigai menularkan penyakit tersebut.

Baca juga:
Eksperimen Ini Menerangkan Kenapa Covid-19 Bisa Begitu Mematikan

Berita terkait

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

10 jam lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

21 jam lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

1 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

2 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

2 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

2 hari lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya