Mirip di Bali, Burung Pipit Mati Massal di Sukabumi Dipastikan Bukan Karena ...

Sabtu, 11 September 2021 18:05 WIB

Burung pipit mati massal di Sukabumi. Youtube

TEMPO.CO, Jakarta - Burung pipit mati massal pernah terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, pada akhir Juli lalu. Meski jumlah kematian individu burung tak sebesar di Gianyar, Bali, pada pekan ini, kejadian di Sukabumi sama viral di media sosial.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Budina Eka Prasetya, mengatakan pemeriksaan telah dilakukan atas peristiwa di wilayahnya lebih dari sebulan lalu. “Kami menguji di laboratorium terhadap flu burung, hasilnya negatif,” katanya saat dihubungi kembali, Sabtu 11 September 2021.

Faktor lain penyebab kematian dari hasil uji sampel bangkai burung, yaitu perubahan cuaca atau racun hama atau serangga. “Tapi kalau sengaja dibunuh atau diracun, mohon maaf saya tidak bisa menyimpulkan,” ujar Budina.

Hanya, bangkai burung tidak sampai diotopsi (nekropsi). Pada burung pipit yang termasuk satwa liar, menurut Budina, perlu ahli khusus yang melakukan itu. “Kami di laboratorium tidak ada yang mampu,” ujarnya.

Adapun dari pemeriksaan luar fisik burung, nihil temuan bekas benda tajam seperti sayatan. Pun misalnya luka akibat peluru senapan angin. Menurut Budina, pihaknya hanya bisa menyimpulkan kematian bukan karena flu burung.

Advertising
Advertising

Hasil pemeriksaan itu selaras dengan hasil penelusuran petugas lapangan Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat pada 31 Juli lalu. Kepala Bidang Lana Sari mengatakan tidak ada laporan dari warga soal satwa unggas yang mati di sekitar lokasi kejadian.

Lokasi temuan burung pipit liar yang mati bersamaan itu berada di permukiman penduduk sekitar Jalan Goalpara, Desa Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Menurut Lana dari laporan yang diterimanya, temuan awal kematian berjumlah lima ekor burung pipit, kemudian dua hari ke belakang menyusul 13 dan 2 ekor burung pipit.

Tangkapan layar video temuan bangkai burung pipit dalam jumlah besar di satu area makam di Gianyar, Bali, Jumat 10 September 2021. Lokasi temuan kematian burung-burung itu menambah viral video peristiwa ini di media sosial. ANTARA/Ayu Khania Pranisitha.HO-BKSDA Bali.

Total yang berhasil ditemukan sebanyak 20 bangkai burung pipit. “Burung ini bergerombol mungkin (yang mati) itu satu kelompok,” ujarnya saat itu sambil menambahkan, baru kali itu ada laporan kematian burung pipit liar yang terjadi beruntun dan berjumlah banyak.

Dari video unggahan warga, bangkai-bangkai burung pipit ditemukan bergeletakan pada pagi. Lokasi temuannya di pekarangan rumah warga. Tergolong bukan satwa yang dilindungi, burung pipit biasa memakan serangga dan dianggap hama bagi petani karena suka memakan padi. “BKSDA melihat kasus ini dari sisi keseimbangan ekologi,” ujar Lana.

Baca juga:
Pasien Covid-19 di Surabaya Punya Nilai CT Ekstrem Rendah, Virus Varian Barukah?

Berita terkait

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

19 menit lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

10 jam lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

14 jam lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

22 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

1 hari lalu

Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.

Baca Selengkapnya

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

1 hari lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

1 hari lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

1 hari lalu

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.

Baca Selengkapnya