Sultan Tutup 14 Penambangan Pasir Liar di Merapi, 8 Ada di Sultan Ground

Senin, 13 September 2021 20:57 WIB

Warga melintas di jalur evakuasi Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, 22 Mei 2018. Sejumlah jalur evakuasi di kawasan Gunung Merapi mengalami kerusakan cukup parah akibat lalu lalang truk penambangan pasir yang bermuatan melebihi tonase. ANTARA

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menginstruksikan penutupan 14 titik penambangan pasir liar di lereng Gunung Merapi yang telah membuat kawasan itu rusak.

“14 titik penambangan itu, delapan masuk area Sultan Ground (tanah Keraton) dan sisanya di luar tanah Sultan Ground sama-sama tak memiliki izin,” ujar Sultan di Yogyakarta Senin 13 September 2021.

Karena ilegal, ujar Sultan, penambangan pasir liar lereng Merapi itu kini menimbulkan bekas-bekas lubang menganga cukup besar dengan kedalaman sekitar 50-80 meter dan dikhawatirkan kian membuat ekosistem lingkungan kawasan itu rusak. Bekas galian yang sangat dalam itu pun rentan rubuh sewaktu-waktu.

“Tak ada niat melakukan reklamasi, hanya bentuk keserakahan, makanya kami tutup dengan portal agar tak ada truk-truk pasir yang keluar masuk lagi,” ujar Sultan.

Sultan sempat melakukan inspeksi langsung wilayah terdampak pertambangan dan lokasi-lokasi penambangan yang selama ini dinilai cukup tersembunyi, seperti Sungai Gendol, Sungai Opak, Sungai Kuning serta wilayah Umbulharjo, Argomulyo, Glagaharjo, Kepuharjo di Kecamatan Cangkringan Sleman pada Sabtu. “Saya terkejut dan tak membayangkan kerusakan di lereng Merapi itu sedemikian parah,” kata Sultan.

Advertising
Advertising

Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta sejak status Merapi naik dari Waspada menjadi Siaga pada 5 November 2020 silam hingga awal pekan ini pun tak henti mewanti-wanti soal penambangan di lereng Merapi agar dihentikan.

“Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida Senin.

Warga menunjukkan truk pengangkut pasir yang terkubur material banjir lahar hujan di kelurahan Kepuharjo, kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman, DI. Yogyakarta, Selasa (12/2). Akibat hujan deras di puncak Merapi sejak siang, terjadi banjir lahar hujan di Kali Gendol yang menyebabkan satu orang penambang pasir meninggal dunia dan 3 orang penambang lainnya luka-luka sementara sebanyak 6 truk pengangkut pasir dan1 alat berat terkubur material. TEMPO/Suryo Wibowo

Aktivitas penambangan pasir di sungai-sungai Merapi dinilai juga bisa membahayakan para penambang sendiri. Saat ini potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sudah sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

“Sedangkan lontaran material vulkanik Merapi bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak,” ujar Hanik. Oleh karena itu masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya itu, termasuk di dalamnya penambangan pasir.

Baca:
Yogya Pecah Rekor Kasus Covid-19 di Bawah 100, Pemda Berharap Level PPKM Turun

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

6 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

6 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

6 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

8 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

8 hari lalu

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

14 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

14 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

22 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

30 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

31 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya