Mengenal Malware PlugX yang Meretas Jaringan Internal Kementerian di Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 14 September 2021 14:44 WIB

Ilustrasi malware. Kredit: Linux Insider

TEMPO.CO, Jakarta - Malware PlugX diduga digunakan hackers asal Cina untuk meretas 10 jaringan internal Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia. Dilansir dari tempo.co, peretasan tersebut pertama kali ditemukan Insikt Group, divisi penelitian ancaman siber Recorded Future. Kelompok hackers yang gencar melakukan kampanye spionase di dunia maya, Mustang Pandai, diduga menjadi dalang di balik peretasan itu.

PlugX merupakan malware yang telah lama dikenal para ilmuwan dan peneliti teknologi informasi. Dilansir dari logrhythm.com, PlugX pertama kali berhasil diidentifikasi peneliti pada 2008. Pada saat pertama kali ditemukan, PlugX diidentifikasi sebagai Remote Access Tool/Trojan (RATUSAN), sebuah malware yang didesain untuk mengambil alih kontrol penggunaan suatu sistem.

Sebagai malware berbasis RAT, kala itu, malware PlugX yang ditemukan dilengkapi dengan berbagai kemampuan. Beberapa kemampuan PlugX, antara lain, mengunggah file, mengunduh file, mengambil alih webcam, dan mengakses cmd.exe atau command prompt. Adapun sejak pertama kali ditemukan pada 2008, PlugX masih menggunakan metode yang sama untuk menyusup ke dalam suatu sistem.

PlugX menyusup ke dalam suatu sistem dengan metode phising. Dalam beberapa kasus, PlugX umumnya menggunakan metode link palsu, email palsu, atau dokumen palsu. Berbagai perangkat tersebut biasanya memuat file PlugX yang akan membuat malware tersebut tertanam di suatu komputer.

Dilansir dari lastline.com, beberapa peneliti menemukan bahwa versi malware PlugX yang sebelumnya telah ditemukan pada 2008 telah mendapat update pada 2013. Update tersebut menambahkan protokol C2, enkripsi, dan metode instalasi baru. Meskipun demikian, update tersebut hanyalah update yang bersifat minor. Bisa dikatakan bahwa update tersebut hanya menaikkan versi PlugX dari V1 ke sebuah versi baru di antara V1 dan V2.

Advertising
Advertising

Update mayor yang benar-benar fitur lengkap pada malware PlugX diberikan pada tahun yang sama. Beberapa fitur yang ditambahkan, antara lain, enkripsi algoritma yang bisa di-custom, jaringan komunikasi malware baru, dan metode instalasi baru.

Sebagai malware yang telah dideteksi sejak lama, malware PlugX telah berhasil meretas berbagai sistem. Dilansir dari sophos.com, sebelum meretas jaringan internal 10 Kementerian dan Lembaga Negara Indonesia, malware PlugX diketahui telah berhasil meretas software pemroses kata di Jepang, Ichitaro.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Peretas Spionase Cina Diduga Susupi Jaringan BIN dan 9 Lembaga Negara

Berita terkait

Jangan Ngecas Ponsel Sembarangan di Bandara, Tiga Risiko Ini Mengintai

28 hari lalu

Jangan Ngecas Ponsel Sembarangan di Bandara, Tiga Risiko Ini Mengintai

Seorang ahli keamanan mengatakan bahwa mengisi daya di bandara memiliki risiko keamanan yang besar, terutama jika melalui port USB.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

29 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

29 hari lalu

Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

42 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

1 Maret 2024

Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat 33 juta serangan siber melalui ponsel pada 2023. Pengguna sering terkecoh oleh iklan otomatis.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya