Uji Terbang Pesawat Pakai Bioavtur Buatan Indonesia, Ini Hasilnya

Rabu, 15 September 2021 20:29 WIB

Pesawat jenis CN235 milik PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk uji bioavtur buatan dalam negeri, Senin 6 Semptember 2021. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Pengujian bioavtur J2.4 buatan Indonesia telah dilakukan lewat dua kali penerbangan dengan pesawat uji CN235-220 milik PT Dirgantara Indonesia. Proses pengujian bahan bakar pesawat terbang dengan campuran 2,4 persen minyak sawit itu disebut berjalan lancar dan aman sesuai harapan.

“Jadi hasilnya sangat memuaskan, sangat baik, sesuai prediksi semula tidak ada perbedaan,” kata dosen dan periset dari Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Iman Kartolaksono Reksowardojo, Rabu 15 September 2021.

Iman hadir saat uji terbang. Dia menuturkan, uji terbang dilaksanakan dua kali, yaitu Kamis dan Jumat pekan lalu, 9-10 September 2021. Lepas landasnya dari Bandara Husein Sastranagara, Bandung.

Pesawat CN235-220 selama dua hari itu mengarah ke barat dan terbang di atas wilayah Sukabumi. Daerah itu menurut Iman, lokasi uji terbang yang aman dari lalu lintas pesawat lain. Persiapan terbang dilakukan dari pukul 08.00 WIB. Lama terbang sekitar satu jam lebih hingga kembali ke Bandung.

Pada hari pertama, kata Iman, pesawat uji terbang di ketinggian 10 ribu kaki. Pengujian bioavtur J2.4 dilakukan dengan berbagai cara, seperti ketika ground test atau uji pesawat di darat. “Termasuk engine dengan bioavtur dimatikan di ketinggian 10 ribu kaki,” katanya.

Advertising
Advertising

Selama beberapa saat pesawat melayang dengan mesin sebelah kiri yang memakai avtur biasa (Jet-A1) tanpa campuran minyak dari sawit. Setelah itu mesin yang dimatikan dihidupkan lagi. “Ternyata tidak ada masalah (mesin), sesuai kebiasaannya dengan Jet-A1 itu segera hidup,” ujar Iman.

Di hari kedua, pesawat mengangkasa hingga ketinggian 16 ribu kaki. Tapi kali itu, pilot tidak mematikan sementara mesin dengan bioavtur. “Hari kedua juga tidak ada masalah, bagus juga, sampai akhirnya selesai kemudian briefing, hasilnya sama,” kata dia.

Secara resmi, menurut Iman, pengujian biavtur J2.4 kini sudah selesai. Berikutnya, acara seremonial yang semula dijadwalkan 15 September, diundur ke akhir bulan. Rencananya nanti, pesawat uji bioavtur akan terbang dari Bandung ke Cengkareng, Jakarta, tempat para menteri terkait menunggu.

Sebelumnya, pengujian bioavtur buatan Indonesia memasuki tahap uji terbang di pesawat. Bioavtur merupakan campuran minyak dari fosil dengan bahan nabati dari kelapa sawit. Pertamina telah siap memproduksi hasil risetnya bersama dengan ITB itu.

Menurut Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Ifki Sukarya, produksi bioavtur dilakukan di kilang Pertamina Internasional unit Cilacap. Selain punya kapasitas, kilang Cilacap telah digunakan untuk memproduksi bahan bakar pesawat jenis Aviation Turbine (avtur). “Angka produksi tertinggi 1.852 ribu barel sepanjang 2020,” katanya lewat keterangan tertulis yang diterima Rabu, 8 September 2021.

Di Unit Kilang Cilacap, pengembangan bioavtur dilakukan di dalam Treated Distillate Hydro Treating (TDHT). Adapun katalis Merah Putih untuk bioavtur ini diproduksi di fasilitas milik Clariant Kujang Catalyst di Cikampek dengan supervisi langsung dari tim riset teknologi dan inovasi (RTI) Pertamina.

“Kapasitas produksi bioavtur di Unit Kilang Cilacap mencapat 8 ribu barrel per hari dan akan terus ditingkatkan dengan melihat kebutuhan pasar mulai 2023 nanti,” ujarnya.

Bioavtur J2.4 yang diproduksi Pertamina mengandung 2,4 persen minyak nabati. Kadar 2,4 persen itu menurut Ifki, merupakan pencapaian maksimal dengan teknologi katalis yang ada. “Performa bioavtur sudah optimal, dimana perbedaan kinerjanya hanya 0,2 – 0,6 persen dari kinerja avtur fosil,” kata dia.

Pertamina menyatakan kinerja bioavtur telah diuji lima kali dalam engine test cell selama dua periode. Kerjasamanya melibatkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Tim Uji Bioavtur ITB, Garuda Maintenance Facilities (GMF), juga PT Dirgantara Indonesia yang menawarkan uji terbang menggunakan pesawat CN235 FTB.

Pendukung lainnya yaitu Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) sebagai pemberi izin uji terbang, serta Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU)-Kementerian Perhubungan sebagai pihak yang memegang otoritas untuk penggunaan bioavtur pada pesawat komersial.

Baca juga:
Covid-19 Global: Malaysia Kini Gantikan Posisi Indonesia Sumbang Kasus Terbanyak

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

22 menit lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

22 menit lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

13 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

13 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

16 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

16 jam lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

16 jam lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

17 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

18 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya