Ironi Tenaga Medis di Balik Lonjakan Covid-19 Filipina

Minggu, 19 September 2021 10:02 WIB

Petugas kesehatan di The Health Centrum mempraktekkan cara melepas dan memakai jas hujan sebagai pengganti APD selama pelatihan mereka di Kota Roxas, Filipina. Selain jas hujan, mereka juga mengenakan sarung tangan karet untuk berkebun dan sepatu bot plastik. Dr. Abundio Balgos/News.abs-cbn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti yang juga terjadi di banyak negara lain, lonjakan kasus Covid-19 memukul paling parah barisan tenaga medis di Filipina. Mereka kepayahan merawat para pasien yang terus berdatangan, sementara banyak rekannya yang juga terinfeksi Covid-19. Sebagian lainnya memilih stop kontrak sebagai tenaga medis karena kompensasi yang dianggap tak memadai dari pemerintahnya.

“Di awal pandemi lalu kami masih memiliki hampir 200 perawat tapi per September ini bersisa 63 saja,” kata Lourdes Banaga, direktur bagian keperawatan di sebuah rumah sakit swasta di Manila. Dikutip dari PHILSTAR, Minggu 19 September 2021, Banaga menambahkan, “Mereka lelah dan burn out.”

Secara nasional, terdata sebanyak 75 ribu perawat bekerja di seluruh rumah sakit milik pemerintah dan swasta di Filipina saat ini. Diperhitungkan, Filipina membutuhkan 109 ribu lagi untuk situasi pandemi saat ini. Kondisi sekarang dipandang ironi karena Filipina dikenal selama ini sebagai negara pengekspor tenaga perawat ke banyak negara.

“Kondisi kekurangan saat ini diperparah oleh upah yang sangat rendah di dalam negeri,” kata Maristela Abenojar, Presiden Persatuan Perawat Filipina.

Berdasarkan data Asosiasi Rumah Sakit Swasta Filipina, total sekitar 40 persen perawat di rumah sakit swasta telah mundur dari profesinya sejak awal pandemi di negara itu. Sementara, lebih dari 5 ribu yang diberi lampu hijau untuk bekerja di luar negeri menyusul dicabutnya larangan gara-gara pandemi.

Advertising
Advertising

Izin dan kuota itu diberikan dengan syarat kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, tapi syarat ini dianggap tak berjalan. Menurut Jose Rene de Grano dari Asosiasi Rumah Sakit Swasta, “Kami tetap tak mendapat tambahan tenaga, kami tidak bisa memaksa mereka untuk mendaftar.”

Dalam beberapa pekan terakhir, para pekerja kesehatan telah berulang kali berunjuk rasa menuntut upah yang lebih layak karena risiko yang mereka tanggung karena pekerjaannya. Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah meminta mereka bersabar karena pemerintahannya sedang berusaha memenuhinya. “Kami merasa tidak diperhatikan,” kata Melbert Reyes dari Asosiasi Perawat Filipina dalam seruannya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Sinopharm Cina di Filipina, 3 Mei 2021. Video yang diunggah ke media sosial oleh ajudan senior Duterte dan senator Christopher Bong Go menunjukkan Menteri Kesehatan Francisco Duque memberikan vaksin di lengan kiri Duterte.[Xinhua]

Menurut Asisten Profesor Sosiologi di Universitas Manajemen Singapura, Yasmin Ortiga, kurangnya tenaga medis di Filipina bukan karena lebih banyak yang pergi ke luar negeri sebagai pekerja migran. Tetapi, karena banyak para perawat di Filipina yang telah meninggalkan profesinya.

“Mereka menyadari bahwa, ‘Jika saya tak mampu pergi ke luar negeri (sebagai pekerja migran), maka tak akan ada gunanya saya menjadi perawat di dalam negeri’.”

Filipina baru saja mencatat penambahan jumlah kasus baru Covid-19 tertinggi kedua sebesar 23.134 pada Sabtu 18 September 2021. Untuk setidaknya selama tiga hari ke belakang, Filipina terus mencatatkan jumlah kasus harian Covid-19 di atas 20 ribu—tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

PHILSTAR, WORLDOMETERS, JOHNS HOPKINS UNIVERSITY

Baca juga:
Majalah TIME Pilih Profesor UGM Ini Orang Paling Berpengaruh 2021, Simak Alasannya

Berita terkait

Hari Bidan Sedunia, Ini Fungsi dan Syarat Menjadi Bidan

1 jam lalu

Hari Bidan Sedunia, Ini Fungsi dan Syarat Menjadi Bidan

Biasanya bidan hanya membantu persalinan normal tanpa komplikasi, jika terjadi persalinan tidak normal atau berisiko maka bumil dianjurkan ke dokter.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Hari Bidan Sedunia, Ini Perbedaan Bidan, Perawat, dan Suster

13 jam lalu

Hari Bidan Sedunia, Ini Perbedaan Bidan, Perawat, dan Suster

Orang kerap menganggap bidan, perawat dan suster profesi yang sama, padahal ketiganya berbeda fungsi dan tugas. Di Hari Bidan Sedunia simak ulasannya.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya