Adi Utarini dan Kisah Sukses Indonesia Melawan Penyakit Demam Berdarah

Reporter

Tempo.co

Senin, 20 September 2021 17:23 WIB

Adi Utarini di laman THE 100 MOST INFLUENTIAL PEOPLE OF 2021 versi TIME. TIME.com

TEMPO.CO, Jakarta - Adi Utarini, bukan seorang politikus atau pesohor di republik ini, masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi Majalah TIME. Adi Utarini atau Profesor Uut, adalah guru besar di UGM yang fokus pada penelitian dan menjaga kesehatan masyarakat. Kerja sains melawan penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Prof. dr. Adi Utarini, menciptakan program melawan demam berdarah dengue (DBD) yang penelitiannya sudah dilakukan sejak tahun 2011. Atas konsistensi dan gagasannya ini, namanya masuk daftar 10 orang yang menentukan perkembangan sains versi Nature, jurnal ilmiah ternama dari Inggris, pada tahun 2020.

Wanita berusia 56 tahun ini, melakukan penelitian bersama timnya, World Mosquito Program Yogyakarta, yang bernaung di bawah Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM. Ia dan timnya bekerjasama dengan Monash University dan mendapat dukungan dana dari Yayasan Tahija.

“Ini bukan capaian individu, melainkan hasil kerja sama dan kerja keras tim serta pihak-pihak lain," ucap Uut, dikutip Tempo dari laman Kagama, Rabu, 23 Desember 2020.

Pada Agustus 2020, ia dan timnya menemukan jalan untuk mengalahkan penyakit DBD yang menimpa hingga 400 juta orang per tahun. Dikutip dari laman Nature, Uut dan timnya berhasil mengurangi sebesar 77 persen kasus DBD di berbagai area di Indonesia. Selain itu, uji coba di Vietnam dan Australia juga membuahkan hasil yang memuaskan.

Advertising
Advertising

Ia dan timnya melepaskan nyamuk yang sudah dimodifikasi untuk menghentikan penularan virus demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus demam berdarah, Zika, dan Chikungunya dibiakkan dan diinfeksi dengan bakteri alami bernama Wolbachia. Telur yang sudah mengandung bakteri tersebut ditempatkan di rumah-rumah penduduk.

Ahli epidemiologi memuji hasil penelitian Uut. Program ini diharapkan dapat menjadi jalan keluar dari penyakit DBD terutama di negara berpenghasilan rendah, seperti Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.

Bill & Melinda Gates Foundation yang ada di Seattle, Washington dikabarkan akan memberikan saluran dana terhadap proyek ini. Tidak sampai di situ, filantropis asal Amerika dan mantan manajer umum di Microsoft, Melinda Gates, juga menuliskan artikel mengenai Uut dan pencapaiannya di situs Time.

Saat Gates berkunjung ke Indonesia, ia sempat bertanya kepada Adi Utarini bagaimana cara meyakinkan masyarakat untuk membiarkannya melepas nyamuk Wolbachia di lingkungan mereka. “Kebanggaan masyarakat di sekitar Utarini sebagai bagian dari penelitiannya merupakan bukti kepercayaan mereka pada dia dan timnya,” tulis Gates, dikutip Tempo dari laman Time, Rabu, 15 September 2021.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Kata Profesor Adi Utarini setelah Masuk Daftar Orang Paling Berpengaruh 2021

Berita terkait

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

2 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

4 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

4 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Profil Tory Burch, Desainer Masuk Daftar Tokoh Paling Berpengaruh 2024 Versi Majalah TIME

6 hari lalu

Profil Tory Burch, Desainer Masuk Daftar Tokoh Paling Berpengaruh 2024 Versi Majalah TIME

Desainer ternama Tory Burch masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia 2024 versi majalah TIME. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

7 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kylie Minogue Penyanyi yang Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh Majalah TIME

8 hari lalu

Mengenal Kylie Minogue Penyanyi yang Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh Majalah TIME

Kylie Minogue masuk dalam daftar orang paling berpengaruh kategori ikon bersama Dua Lipa, 21 Savage, Burna Boy, dan Jack Antonoff

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

14 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

14 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

17 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

25 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya