Hari Kontrasepsi: Sejarah Kondom, dari Kulit Binatang hingga Lateks

Minggu, 26 September 2021 18:13 WIB

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Dunia (WCD). Mengutip dari laman resmi WHO, WCD diperingati untuk memberi perhatian hak semua pasangan dan individu dalam memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah serta jarak kelahiran anak mereka.

Peningkatan akses ke kontrasepsi murah dan pemanfaatannya melalui program keluarga berencana, menurut WHO, telah mengurangi kehamilan berisiko tinggi; kematian ibu dan anak; kehamilan remaja dan tidak direncanakan; dan peningkatan kesehatan serta gizi anak.

Salah satu alat kotrasepsi yang umum digunakan adalah kondom. Kondom telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dari awal, kondom telah digunakan sebagai metode pengendalian kelahiran dan sebagai tindakan perlindungan terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS).

Advertising
Advertising

Sebelum pil kontrasepsi dikenal, kondom merupakan metode pengendalian kelahiran paling populer di dunia barat. Pro-kontra pun selalu menyertai perjalanan sejarah kondom.

Menurut The Humble Little Condom: A History karya Aine Coiller, berikut ini sejarah panjang kondom:

11.000 SM

Melansir dari laman Sexinfo, tampilan pertama kondom diketahui ada sekitar 11.000 SM. Grotte Des Combarrelles, salah satu gua di Prancis, terdapat lukisan di dinding yang menggambarkan kondom. Para ilmuwan pun meyakini lukisan itu sebagai bukti awal keberadaan kondom di era tersebut.

1000 SM

Sekitar 1000 SM, masyrakat Mesir, Romawi, Cina, dan Jepang membungkus dengan kulit binatang atau menggunakan sarung linen untuk melindungi penis dari serangga dan penyakit tropis lainnya.

Pada era ini, orang-orang belum menggunakannya sebagai alat kontrasepsi. Namun, bangsa Romawi kemudian mengembangkannya sebagai alat kontrasepsi.

Tahun 1400-an

Glans Condom merupakan kondom pertama yang digunakan oleh orang Cina dan Jepang. Kondom ini berfungsi menutupi kepala penis untuk mengontrol kelahiran dan mencegah infeksi.

Di Cina, kondom ini dibuat dari usus domba atau kertas sutra yang diminyaki. Sementara itu, di Jepang kondom ini dibuat dari kulit kura-kura atau tanduk binatang.

Tahun 1500-an

Ahli anatomi dan dokter dari Italia, Gabriello Fallopio menerbitkan De Morbo Gallico (1954) yang mendeskripsikan penggunaan kondom untuk pencegahan penyakit sifilis. Kondom ini terbuat dari selubung linen untuk direndam dalam larutan kimia dan dibiarkan mengering sebelum digunakan. Fungsinya untuk menutupi kepala penis dengan sebuah pita.

Tahun 1600-an

Pada abad ke-17, Dr. Condom atau Earl of Condom, dokter Raja Charles II di Inggris, menemukan alat untuk mencegah penyakit kelamin yang terbuat dari selubung usus domba. Uniknya, nama kondom diduga berasal dari nama sang dokter ini.

Tahun 1800-an

Charles Goodyear, seorang ahli kimia dan insinyur manufaktur dari Amerika Serikat menemukan vulkanisasi karet pada 1839. Vulkanisasi karet ini kemudian dipakai dalam pembuatan kondom yang elastis dan kuat. Kondom pertama baru diproduksi pada 1855.

Tahun 1900-an

Pada 1912, Julis Fromm, ahli kimia dari jerman menciptakan metode baru untuk memproduksi kondom. Ia mencelupkan cetakan kaca ke larutan karet mentah untuk membentuk tekstur pada kondom.

Kemudian pada 1920, muncul kondom berbahan lateks yang lebih tipis dan kuat. Produsen kondom lateks pertama adalah Young’s Rubber Company dari Amerika Serikat. Kondom ini pun diproduksi massal dan jauh lebih terjangkau daripada kondom linen.

Lalu, pada 1995 mulai diperkenalkan kondom plastik yang lebih kuat, tipis, dan bisa dilapisipelumas. Namun, kondom jenis ini tdiak begitu populer.

Tahun 2000-an

Sebagai alat kontrasepsi yang mudah dipakai, kondom berkembang dengan pesat. Di era modern sekarang banyak variasi kondom yang tersedia. Baik dari segi tekstur, ukuran, bentuk, warna, dan bahkan beberapa memiliki rasa.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga:

Pria Gunakan Alat Kontrasepsi Gairah Seksual Bisa Ambyar?

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

17 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

6 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

23 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

26 hari lalu

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

27 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya