Gempa Goyang Garut-Tasikmalaya Minggu Malam, Ini Pemicunya

Senin, 27 September 2021 05:27 WIB

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri

TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 3,9 mengguncang lemah sebagian wilayah Garut dan Tasikmalaya di Jawa Barat, pada Minggu malam, pukul 20.15 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa itu di antara sejumlah gempa terkini yang bisa dirasakan di wilayah Indonesia hingga Senin dinihari, 27 September 2021.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho mengungkapkan bahwa gempa di Garut dan Tasikmalaya itu berpusat di laut pada jarak 80 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran. Gempa dari laut selatan itu tergolong dangkal dengan kedalaman 21 kilometer.

"Akibat aktivitas penyesaran di laut pada bagian dalam dari lempeng Eurasia," katanya lewat keterangan tertulis yang dibagikan, Minggu malam.

Berdasarkan peta guncangan gempa BMKG dan laporan masyarakat, getaran dirasakan di wilayah Cikajang, Cisurupan dan Darajat di wilayah Kabupaten Garut. Skala Intensitas gempanya II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang,

Sementara di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, gempa terasa di Manonjaya, Karangnunggal, Salawu dan Cikalong. Skala Intensitas gempanya berkisar II - III MMI. Di wilayah ini, getaran gempa bisa dirasakan seakan ada truk berlalu. BMKG, kata Hendro, tak menerima laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Advertising
Advertising

Selain di Jawa Barat, gempa sepanjang Ahad juga terekam di antaranya di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. BMKG mencatatnya pada pukul 16.32 WIB dengan kekuatan Magnitudo terukur 5,0. Gempa ini bisa dirasakan lebih kuat, yakni hingga skala IV MMI di wilayah setempat.

Intensitas gempa skala IV MMI biasa digunakan untuk mengilustrasikan gempa siang yang dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang. Gempa juga menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Gempa itu diketahui berpusat di darat, 34 kilometer arah barat daya Mamuju Tengah, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini terjadi berselang dua hari dari yang berpusat, juga, di darat, arah 8 kilometer tenggara Mamasa. Gempa 4,0 M saat itu mengguncang hingga skala IV MMI di Mamasa dan skala III di Mamuju.

Adapun gempa pada Senin dinihari menggoyang Sentani, Papua. Kekuatannya 4,3 M dan kedalamannya hanya 2 kilometer. Namun, gempa yang berpusat di laut, 36 kilometer arah barat laut Jayapura itu terukur lemah saja, yakni pada intensitas skala II MMI.

Baca juga:
Fakta-fakta Ikan Hiu Gigit Kabel Bawah Laut, Mungkinkah Terjadi?

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

10 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

11 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

17 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

19 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya