Turkmenistan Belum Laporkan Satupun Kasus Covid-19, Kenapa Dinilai Janggal?

Senin, 27 September 2021 16:22 WIB

Patung anjing gembala Turkmenistan, yang dikenal sebagai Alabai, di Ashgabat, Turkmenistan pada 10 November 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pandeminya yang telah terjadi selama hampir dua tahun ini, sulit mempercayai ada negara yang mampu hingga kini terbebas sama sekali dari infeksi virus corona Covid-19. Meski begitu, Turkmenistan mengklaim menjadi negara itu.

Negara pecahan Uni Soviet itu termasuk dalam sembilan negara di dunia yang belum melaporkan satupun kasus positif Covid-19, sementara secara global sudah terdata lebih dari 230 juta kasus dengan 4,7 juta angka kematian. Bersama Turkmenistan adalah Korea Utara dan sejumlah negara kepulauan di Samudera Pasifik.

Data Turkmenistan untuk kasus positif Covid-19 dan kematian karena penyakit ini di laman WHO per hari ini, Senin 27 September 2021, tertulis ‘0’. Menariknya, WHO telah mencatat sebanyak hampir 42 ribu dosis vaksin Covid-19 telah didistribusikan di negara itu. Yang juga membuat janggal adalah fakta bahwa negara ini berbatasan langsung dengan Iran yang termasuk negara penyumbang jumlah kasus positif terbesar di dunia dengan hampir 5,5 juta kasus dan 119 ribu kematian.

Sebagian kalangan menuding nol kasus Covid-19 di Turkmenistan adalah kebohongan. Bahkan ada yang mengatakan gelombang wabah sedang menerjang untuk yang ketigakalinya hingga membuat rumah sakit yang ada di negara itu penuh pasien.

“Saya tahu nama-nama lebih dari 60 orang yang sudah meninggal karena Covid-19 di negara itu,” kata Ruslan Myatiev, editor di sebuah media berita independen di Belanda yang juga seorang eksil dari Turkmenistan.

Advertising
Advertising

Ruslan mengaku telah mencocokkan nama-nama itu dengan data rekam medis dan sinar-X. "Ketimbang menerima kondisi yang ada dan bekerja sama dengan komunitas internasional, Turkmenistan memilih membenamkan kepalanya dalam pasir,” katanya.

Sebaliknya, Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdymukhamedov balik mengecam mereka yang menyebutkan bahwa laporan data kasus corona yang datang dari negara itu palsu. Dia juga, pada Selasa pekan lalu, meminta PBB agar tidak ‘mempolitisir’ pandemi.

Namun, Rachel Denber, Deputi Direktur di Human Rights Watch untuk urusan Eropa dan Asia Tengah ikut mempertanyakannya. “Anda lihat apa yang terjadi di negara-negara lain di kawasan yang sama dan bagaimana itu bisa berbeda di Turkmenistan?" kata dia.

Turkmenistan adalah negara terbesar kedua di Asia Tengah. Populasinya sebesar 5,9 juta jiwa dan memiliki pemerintahan yang represif. Turkmenistan telah terkenal sulit untuk bisa dikunjungi dan karenanya tak masuk radar negara tujuan perjalanan.

Berbatasan dengan Kazakstan di sebelah timur laut, Turkmenistan memiliki ibu kota yakni Ashgabat (Ashkhabad) yang berlokasi dekat perbatasan negara itu dengan Iran di sebelah selatan. Negara lain yang berbatasan dengannya adalah Afghanistan dan Uzbekistan. Turkmenistan memiliki banyak wilayah gurun tak berpenghuni dengan beberapa oase di dalamnya.

NZHERALD, WHO

Baca juga:
Data Setahun Lalu di Iran, Satu Orang Meninggal setiap Tujuh Menit karena Covid-19

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

12 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

19 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya