Serangan Ransomware pada Industri Kesehatan AS Meningkat dalam 2 Tahun

Selasa, 28 September 2021 20:43 WIB

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan yang disponsori perusahaan keamanan siber Censinet mengungkap hampir seperempat organisasi layanan kesehatan terkena serangan ransomware dalam dua tahun terakhir, dan bahkan telah menaikkan tingkat kematian pasien.

Temuan ini menambah data yang menunjukkan serangan siber tidak hanya menyebabkan masalah keuangan atau logistik, tapi juga menjadi risiko kesehatan. “Ada cukup banyak dampak dari ransomware pada perawatan pasien yang tidak dapat disangkal. Namun, kita tidak perlu takut melihat data ini,” ujar CEO dan Founder Censinet, Ed Gaudet, seperti dikutip The Verge, Senin, 27 September 2021.

Analisis data yang dilakukan oleh lembaga penelitian bernama Ponemon Institute mengumpulkan tanggapan survei dari hampir 600 organisasi layanan kesehatan di Amerika Serikat, mulai dari sistem kesehatan regional hingga produsen perangkat medis. Lebih dari 40 persen mengalami serangan ransomware dalam dua tahun terakhir. Serangan ransomware adalah serangan siber yang membekukan sistem komputer dan menuntut pembayaran untuk membukanya.

Serangan-serangan itu mengganggu kemampuan fasilitas untuk merawat pasien. Sekitar 70 persen dari kelompok yang menghadapi serangan ransomware mengatakan bahwa gangguan tersebut menyebabkan pasien dirawat di rumah sakit lebih lama dan tes atau prosedur tertunda. Selain itu, 36 persen mengatakan bahwa mereka melihat lebih banyak komplikasi dari prosedur medis, dan 22 persen mengatakan mereka telah meningkatkan angka kematian.

Survei tersebut tidak menanyakan kepada organisasi mengapa atau bagaimana mereka sampai pada kesimpulan tersebut. “Tanpa detail lebih lanjut tentang metode itu, penting untuk menafsirkan temuan dengan hati-hati,” kata Gaudet.

Advertising
Advertising

Menurut Gaudet, mungkin terlalu dini untuk mengatakan dengan yakin bahwa ransomware secara langsung menyebabkan hasil buruk pada frekuensi tersebut. Sebagai industri, Gaudet berujar, semuanya harus berhati-hati dan tidak bereaksi berlebihan. “Tapi itu masih sesuatu yang harus diperhatikan oleh industri, meskipun hanya satu persen atau setengah persen, kita harus peduli dengan data ini,” tutur Gaudet.

Secara keseluruhan, lebih dari setengah kelompok layanan kesehatan yang menanggapi survei mengatakan bahwa mereka tidak yakin organisasi mereka dapat menangani risiko serangan ransomware. Orang-orang yang bekerja di perawatan kesehatan secara historis enggan mengatakan ransomware membahayakan pasien.

Ada sangat sedikit upaya untuk mengukur hubungan antara serangan siber dan kesehatan pasien, dan rumah sakit cenderung enggan untuk berbagi banyak informasi tentang pengalaman mereka karena potensi dampak pada reputasi rumah sakit. Gaudet berfikir bahwa sebagai industri, hal itu adalah pertanyaan yang hampir tidak ingin diketahui jawabannya.

THE VERGE | CENSNET | PONEMON INSTITUTE

Baca:
Banyak Perusahaan Menyerah kepada Ransomware, Kemenkeu AS Siapkan Sanksi

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

6 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

7 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

9 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

14 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

17 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

17 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

18 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya