Belum Restui Semua Sekolah Tatap Muka, Sultan pada Luhut: Kami Hati-hati

Kamis, 30 September 2021 20:09 WIB

Badut dari Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) membagikan masker saat melakukan edukasi tentang protokol kesehatan pada siswa di SDN 03 Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 September 2021. Aku Badut Indonesia (ABI) melakukan aksi kampanye edukasi tentang protokol kesehatan dengan menyanyikan lagu 3 M, membagikan masker dan mengingatkan protokol kesehatan selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta hingga saat ini belum mengizinkan seluruh sekolah menggelar tatap muka meski kebijakan itu memungkinkan.

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan soal keputusan pembelajaran tatap muka, pihaknya mengakui memang mengambil keputusan dengan sangat hati-hati.

“Soal kebijakan tatap muka sekolah, kami hati-hati, dengan ketentuan kami bahwa siswa dan guru harus sudah divaksin semua,” ujar Sultan dalam pernyataannya melalui laman resmi Pemda Yogyakarta saat menggelar rapat koordinasi virtual bersama pemerintah pusat dari Yogyakarta Rabu sore 29 September 2021.

Sultan menjelaskan kebijakan sekolah tatap muka yang masih direm ini semata-mata karena pihaknya sangat berhati-hati agar tak meningkatkan potensi penularan Covid-19 kembali. Kebijakan itu, menurut Sultan, juga bukan berarti menentang keputusan pemerintah pusat.

“Kami berharap semoga setelah dua pekan ini akan ada banyak kemajuan untuk bisa dilakukan secara lebih (banyak sekolah),” ujar Sultan.

Advertising
Advertising

Dalam kesempatan tersebut Sultan menuturkan vaksin untuk pelajar usia 12 -18 tahun di Yogyakarta baru mencapai 84,30 persen, sedangkan vaksin untuk guru dan tenaga pendidikan sebanyak 92,44 persen.

Sultan memprediksi ke depan Yogyakarta juga bakal membutuhkan stok vaksin lebih banyak. Hal ini disebabkan sudah mulainya para mahasiswa dari luar daerah berdatangan untuk kembali mengikuti perkuliahan secara tatap muka yang rencananya digelar kampus-kampus awal Oktober ini.

“Mahasiswa ini yang kemungkinan belum divaksin di daerah asalnya, jadi mau tidak mau Yogya yang akan memfasilitasi vaksinasi itu, sehingga kebutuhan vaksin akan meningkat dari rencana semula 2,8 juta target penduduk,” ujar Sultan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat koordinasi itu menyetujui usulan Sultan HB X untuk menambah jumlah vaksin di Yogyakarta.

“Soal tambahan vaksin dari Sultan, kami kira masuk akal karena mahasiswa dari luar mungkin masih banyak yang belum divaksin,” ujar Luhut yang kemudian meminta Menteri Kesehatan Budi Gunawan segera memenuhi kebutuhan tersebut.

Baca:
Kehamilan Tak Dikehendaki di Yogya Selama Pandemi Melesat

Berita terkait

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

3 jam lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

18 jam lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

1 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

1 hari lalu

Sekolah di Texas Dilaporkan ke Kementerian Pendidikan karena Diduga Diskriminasi Gender

Kementerian Pendidikan Amerika Serikat melakukan sebuah investigasi hak-hak sipil ke sebuah sekolah di setalah Texas

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

1 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

1 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

2 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

2 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

36 Rumah Dinas Menteri di IKN: Material Lokal, Pakai Sistem Smart Home

2 hari lalu

36 Rumah Dinas Menteri di IKN: Material Lokal, Pakai Sistem Smart Home

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) di Ibu Kota Nusantara atau IKN sudah mencapai 87 persen

Baca Selengkapnya