Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kehamilan Tak Dikehendaki di Yogya Selama Pandemi Melesat

image-gnews
Ibu hamil saat mengikuti vaksin untuk ibu hamil dan menyusui di Kantor Kelurahan Cipayung, Jakarta, Jumat 10 September 2021. Sebanyak 1.754 ibu hamil di Ibu Kota hingga saat ini sudah mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama setelah Kementerian Kesehatan mengizinkan pemberian vaksin tersebut pada 2 Agustus 2021. TEMPO/Subekti.
Ibu hamil saat mengikuti vaksin untuk ibu hamil dan menyusui di Kantor Kelurahan Cipayung, Jakarta, Jumat 10 September 2021. Sebanyak 1.754 ibu hamil di Ibu Kota hingga saat ini sudah mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama setelah Kementerian Kesehatan mengizinkan pemberian vaksin tersebut pada 2 Agustus 2021. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat angka kehamilan tidak dikehendaki atau KTD meningkat di tengah pandemi Covid-19.

“Jika sepanjang 2019 angka KTD itu 939 kasus, maka sepanjang 2020 naik 2,3 persen menjadi 1.032 kasus,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Yogyakarta Prahesti Fajarwati dalam dialog daring Rabu, 29 September 2021.

Adapun sampai pertengahan tahun ini atau hingga Juni 2021, ujar Prahesti, kasus KTD trennya mengalami penurunan dibanding tahun lalu yakni sebesar 1,79 persen.

Kenaikan kasus kehamilan tak dikehendaki saat pandemi Covid-19 di Yogyakarta pada tahun pertama pandemi 2020 menjadi tertinggi sepanjang lima tahun terakhir atau sejak 2015 yang tak pernah melampaui 1.000 kasus dalam setahun.

Pada 2015 angka KTD di Yogyakarta sebesar 976, lalu 2016 sebesar 930 kasus, 2017 sebesar 901 kasus, dan pada 2018 sebesar 809 kasus. “Dari tahun 2020 itu, KTD yang statusnya yang menikah 570 kasus dan statusnya yang tidak menikah 462 kasus,” ujar Prahesti.

Prahesti menuturkan kasus KTD dari pasangan yang sudah menikah dipicu karena berbagai faktor, misalnya program keluarga berencana (KB) gagal atau belum merencanakan tapi kebobolan. “Program KB gagal ini bisa dipicu berbagai faktor, salah satunya pasangan suami istri masih takut mendatangi fasilitas layanan kesehatan saat pandemi,” ujarnya.

“Kami belum tahu persis, apakah meningkatnya KTD saat pandemi ini juga karena faktor banyak warga lebih banyak di rumah atau work from home, itu masih asumsi,” Prahesti menambahkan.

Ketika kasus KTD melesat, data berbeda justru muncul dari jumlah ibu hamil yang mengalami penurunan selama pandemi Covid-19. Dinas Kesehatan Yogyakarta mencatat jika pada 2019 jumlah ibu hamil di Yogyakarta sebanyak 49.037 maka pada 2020 menurun menjadi 45.586 ibu hamil saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sampai Juni 2021 ini, angka ibu hamil juga tercatat 22 ribu orang,” ujar Prahesti. Penurunan angka ibu hamil ini, ujar Prahesti, karena saat memasuki masa pandemi ada imbauan dari penyuluh KB di wilayah menunda kehamilan karena fasilitas layanan kesehatan tengah menangani kasus penularan Covid-19.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat angka kehamilan tak direncanakan secara nasional pada masa pandemi Covid-19 sebesar 20,3 persen. “Ada dua penyebab utama meningkatnya kasus KTD selama pandemi ini,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Pertama karena pasangan usia subur pascapersalinan atau pascaabortus tidak segera melakukan kontrasepsi. “Contohnya hari ini ada orang melahirkan, sebetulnya saat ditanya dia tak mau melahirkan lagi dalam waktu dekat, tapi dia juga sekaligus tidak memakai alat kontrasepsi,” kata Hasto.

Mantan Bupati Kulon Progo Yogyakarta dua periode itu menuturkan sumber kehamilan tak diinginkan kedua berasal dari pasangan tak menikah yang tak memahami soal kesehatan reproduksi sehingga terpicu seks bebas.

“Untuk menekan kasus KTD selama pandemi ini harus diubah strateginya. Kami meminta penyuluh KB jemput bola ke rumah-rumah, tak masalah membawa alat-alat kontrasepsi atau membuka layanan sedekat mungkin di tengah masyarakat,” kata Hasto.

Baca:
Vaksinasi Covid-19 Tembus 80 Persen, Yogya Tetap Larang Konser dan Resepsi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 jam lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

13 jam lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

16 jam lalu

Wali kota Tangerang Arief Rachadiono (kedua kiri) dan istri (kanan) beserta  petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

16 jam lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

1 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

1 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

2 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

5 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.