APJII: Penetrasi Broadband Internet di Indonesia Masih di Bawah 20 Persen

Jumat, 1 Oktober 2021 09:04 WIB

Sejumlah pelajar SMP N 4 Bawang berada di atas bangunan kamar mandi umum untuk mendapatkan sinyal jaringan internet gratis dari sekolah di Sigemplong, Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis, 30 Juli 2020. Pemasangan jaringan internet gratis untuk siswa bertujuan agar siswa dapat tetap belajar secara daring di tempat tinggal mereka. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terpilih periode 2021-2024, Muhammad Arif Angga, bicara kecepatan internet di tanah air. Dia merujuk beberapa laporan yang mengungkapkan bahwa kecepatan internet di Indonesia cenderung lambat daripada negara lain.

Dalam virtual Press Conference Munas XI APJII Tahun 2021, Kamis 30 September 2021, dia mengatakan tidak bisa membandingkan kecepatan internet di Indonesia dengan negara lain. Alasannya, topologi wilayah Indonesia yang luas dan terdiri banyak pulau. "Ini tantangan buat kita semua. Penetrasi broadband kita masih di bawah 20 persen,” ujar dia.

Berdasarkan data WebsiteToolTester tahun lalu, kecepatan internet Indonesia berada di posisi 92 secara global dengan kecepatan 6,65 Mbps. Posisi tertinggi dipegang Taiwan yang memiliki kecepatan internet 85,02 Mbps, nomor dua Singapura 70,86 Mbps, dan ketiga New Jersey (AS) 67,46 Mbps.

Sementara, ditempat keempat hingga kesepuluh secara berurutan ditempati oleh negara berikut: Swedia 55,18 Mbps, Denmark 29,19 Mbps, Jepang 42,77 Mbps, Luksemburg 41,69 Mbps, Belanda 40,21 Mbps, Swiss 38,85 Mbps dan San Marino 38,73 Mbps.

“Kalau Singapura kenapa cepat sekali internetnya, ya karena wilayah di sana kondisinya berbeda dari Indonesia,” kata dia.

Advertising
Advertising

Angga berjanji, dalam kepengurusannya selama tiga tahun ke depan, akan lebih mendorong penetrasi dan penyebaran internet yang lebih luas lagi. Namun, kata dia, upaya tersebut tidak mungkin dilakukan oleh APJII sendiri, perlu dukungan pemerintah daerah.

Kerja sama khususnya tentang data wilayah mana saja yang masih belum terjangkau internet atau masih black spot. Angga mencontohkan di Jakarta pada tahun lalu Gubernur Anies Baswedan memberikan data ada 400 RW kumuh, tapi setelah disortir menjadi 113 yang sudah pasti operator internet tidak masuk karena tidak ada layanan broadband.

“Ketika kami mengetahui data itu, kami bisa masuk ke sana. Nah kita akan meminta data tersebut ke daerah lain,” tutur Angga sambil menambahkan nanti APJII akan mengajak kerja sama dengan penyedia jasa internet yang ada di daerah itu.

Baca juga:
Kabel Bawah Laut seperti Milik Telkom Bisa Rusak Karena Alam, Human Error atau Sabotase

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

36 menit lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

20 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

20 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

1 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

1 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya