Polutan Parasetamol tak Hanya di Jakarta, Simak Beberapa Studi Lainnya

Minggu, 3 Oktober 2021 01:19 WIB

Ribuan ikan karang mati di Pantai Ancol, Jakarta, 30 November 2015. Kematian ribuan ikan tersebut terjadi sejak kemarin dan diduga akibat pencemaran limbah industri yang ada di sepanjang pantai utara laut Jakarta. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Temuan perairan Pantai Jakarta tercemar zat aktif obat pereda nyeri dan penurun panas, parasetamol, menggemparkan publik tanah air. Penelitian yang dilakukan pada akhir 2018 itu baru viral saat ini setelah laporannya dipublikasikan Agustus lalu. Tim penelitinya berasal dari Indonesia yakni Pusat Penelitian Oseanografi dan Inggris dari University of Brighton.

Seperti disebutkan pemerintah DKI Jakarta, menanggapi hasil temuan itu, polutan parasetamol selama ini tak dikenal sebagai indikator kualitas air. Meski begitu, ini bukan penelitian pertama yang menemukan adanya pencemaran dari sumber itu.

Penelitian yang dilakukan tim dari University of Plymouth, Inggris, pernah mengambil sampel perairan sungai di Nairobi, Kenya, dan mendapati sumber pencemaran sejenis. Mereka menemukan kadar tinggi zat aktif dalam farmasi, termasuk parasetamol, kafein, sulfamethoxazole dan trimethoprim, dalam air sungai itu hingga alirannya yang sejauh 75 kilometer dari pusat kota Nairobi.

Hasil penelitian dari Nairobi dipublikasi dalam jurnal Science of The Total Environment edisi 10 Februari 2020. Di sana disebutkan, kadar pencemarannya yang tertinggi sampai seribu kali lipat dibandingkan yang ditemukan di sungai-sungai di Inggris.

Adapun sumbernya diidentifikasi dari limbah air tak terolah di permukiman-permukiman informal dan kawasan industri di Nairobi di mana produksi obat berlokasi' Selain itu juga sebuah tempat pembuangan akhir besar, dan limbah penggunaan obat veteriner dari kawasan pertanian di hulu sungai.

Advertising
Advertising

Di Filipina, lembaga Philippine Society of Clinical and Occupational Toxicology (PSCOT) dan kelompok penggiat lingkungan di negara setempat, EcoWaste Coalition, pernah memperingatkan bahaya parasetamol di antara bahan-bahan rumah tangga yang bisa meracuni anak-anak. Kasus keracunannya, mereka mengutip data dari National Poison Management and Control Center (NPMCC), meningkat sepanjang 2020 lalu.

Secara khusus, alkohol dan parasetamol disebutkan telah menjadi kebutuhan penting dalam rumah tangga saat pandemi Covid-19. Tapi, sekalipun bermanfaat, kedua lembaga meminta setiap keluarga menyadari potensi bahaya dalam rumah tangga maupun komunitas jika bahan-bahan itu tertelan, terisap, atau terserap terutama oleh anak-anak.

“Orang-orang dapat dengan mudah terdampak oleh racun yang menyebar cepat di udara, air ataupun sumber makanan,” kata mereka seperti dikutip dari PHILSTAR yang terbit Juni lalu.

Baca juga:
Virus Paling Mirip SARS-CoV-2 Ditemukan di Gua di Laos

Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

10 jam lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

20 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

5 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

7 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

10 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

12 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya