Peneliti Beberkan Studi yang Temukan Parasetamol di Pantai Jakarta

Reporter

Antara

Minggu, 3 Oktober 2021 07:47 WIB

Sejumlah kapal penumpang milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta tujuan Pelabuhan Kaliadem - Kepulauan Seribu bersandar di Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta, Ahad, 10 Mei 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Konsentrasi tinggi parasetamol terdeteksi di perairan pantai Jakarta. Mereka ditemukan di antara konsentrasi polutan lain dalam air yang juga terukur tinggi. Parasetamol adalah konsentrasi zat aktif obat pereda panas dan nyeri yang bisa diperoleh bebas tanpa resep dokter.

Dari empat lokasi pengambilan sampel di pantai Jakarta dan satu di perairan pantai utara Jawa Tengah, konsentrasi tinggi parasetamol didapati di muara Kali Angke dan muara Sungai Ciliwung Ancol. Di dua lokasi itu terukur konsentrasinya sebesar 610 dan 420 nanogram per liter (ng/L).

"Konsentrasinya ternyata lumayan tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi-konsentrasi lainnya yang sudah terdeteksi di negara-negara lain," kata peneliti bidang ekotoksikologi di Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wulan Koaguow, saat dihubungi ANTARA, Sabtu 3 Oktober 2021.

Wulan adalah penulis utama hasil penelitian itu di jurnal Marine Pollution Bulletin. Laporan yang diberi judul High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia, tersebut telah dipublikasikan secara online 5 Juni 2021.

Bersama Wulan, anggota tim peneliti lainnya adalah Zainal Arifin, juga dari Pusat Riset Oseanografi LIPI (sekarang bagian dari BRIN); George W.J. Olivier dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, Inggris; dan Corina Ciocan dari Centre for Aquatic Environments, University of Brighton.

Advertising
Advertising

Saat ini Wulan juga terdaftar sebagai mahasiswa PhD di Centre of Aquatif Environments, University of Brighton. Adapun studinya itu dilakukan atas sampel air yang dikumpulkannya pada 2017, tersebar dari Angke, Ancol, Tanjung Priok, Cilincing, serta satu lokasi di pantai utara Jawa Tengah, yaitu Pantai Eretan.

Konsentrasi tinggi parasetamol di Angke dan Ancol meningkatkan kekhawatiran Wulan tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta. Dia menyebut terutama dampak pada budidaya kerang laut di sekitar perairan itu.

Jika dibandingkan dengan pantai-pantai di belahan dunia lain, dia menuturkan, konsentrasi parasetamol di Teluk Jakarta relatif tinggi (420-610 ng/L) dibanding di pantai Brasil yang sebesar 34,6 ng/L, pantai utara Portugis yang sebesar 51,2–584 ng/L.

Studi tersebut juga menunjukkan beberapa parameter nutrisi seperti amonia, nitrat, dan total fosfat, melebihi batas Baku Mutu Air Laut Indonesia. Selain itu, terdeteksi beberapa logam di dalamnya. Hasil penelitian yang dapat diakses di laman sciencedirect.com itu merupakan studi pertama yang melaporkan parasetamol (acetaminophen) di perairan pesisir Indonesia.

Temuan Wulan dkk langsung menyita perhatian publik terutama di Jakarta. Pemerintah daerah setempat berjanji menelusuri penyebab tingginya kandungan parasetamol tersebut karena menganggap tak seharusnya berada di perairan.

Baca juga:
Tim Mahasiswa Unhas Modifikasi Alat Tangkap Ikan, Raih Emas di WICE 2021

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

4 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya