Toilet Langka Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Yerusalem, Mewah di Zamannya

Rabu, 6 Oktober 2021 12:38 WIB

Arkeolog Otoritas Barang Antik Israel Yaakov Billig di sebelah penemuan toilet. Kredit: Yoli Schwartz/IAA

TEMPO.CO, Jakarta - Para arkeolog Israel menemukan toilet kuno langka di Yerusalem yang berusia lebih dari 2.700 tahun. Otoritas Barang Antik Israel (IAA) menjelaskan toilet batu kapur yang halus dan berukir itu ditemukan di sebuah kabin persegi panjang, bagian dari rumah besar yang menghadap ke tempat yang sekarang menjadi Kota Tua.

Toilet itu dirancang untuk tempat duduk yang nyaman, dengan septic tank yang digali di bawahnya. Siapa pun penghuni bangunan indah yang ditemukan oleh para arkeolog di lingkungan Armon Hanatziv itu menikmati hak istimewa yang unik, toilet pribadi yang mewah.

Direktur penggalian Yaakov Billig mengatakan bilik toilet pribadi sangat langka di zaman kuno, dan hanya sedikit yang ditemukan hingga saat ini. Pada saat itu, toilet pribadi di sebuah rumah sangat langka. "Hanya orang kaya yang mampu membeli toilet," ujar dia seperti dikutip Phys, Selasa, 5 Oktober 2021.

Kebanyakan orang, Billig melanjutkan, saat itu terpaksa mencari tempat pribadi untuk buang air kecil. Sekitar 1.000 tahun kemudian, sekelompok rabbi atau guru di Talmud membahas siapa yang dianggap kaya. Salah satunya, Rabbi Yossi, mengatakan orang yang kaya memiliki toilet di sebelah mejanya.

Menurut Billig, hanya segelintir sisa toilet dari Periode Kuil Pertama yang ditemukan di Israel. “Dalam banyak kasus, mereka bukan toilet lengkap, tapi hanya dudukan toilet,” katanya.

Advertising
Advertising

Di bawah toilet, sebuah tangki berdiri, di mana sisa-sisa tembikar, tulang binatang dan tanah terkumpul. Lubang diindikasikan juga digunakan sebagai tempat sampah, di mana sebagian besar yang ditemukan adalah mangkuk.

Bisa jadi itu adalah semacam piring sekali pakai, tapi juga digunakan sebagai wadah minyak aromatik dan diletakkan di toilet agar wangi. “Kami berharap bahwa beberapa analisis lebih lanjut tentang residu akan memberikan jawaban,” tutur Billig.

Sementara tulang akan memberikan informasi tentang kebiasaan makan, sementara pemeriksaan tanah dapat menjelaskan parasit dan penyakit di antara orang Yudea kuno.

Namun, tidak hanya reruntuhan istana yang tersisa, selama penggalian para arkeolog menemukan beberapa artefak yang menawarkan gagasan tentang status tinggi bangunan, termasuk sisa-sisa batu yang dihias dan tiang-tiang kecil. Sebuah taman yang rimbun ditanam di sekitar toilet.

“Sayangnya, Yerusalem dihancurkan dan dibangun kembali berkali-kali dan material digunakan kembali,” kata Billig sambil menambahkan bahwa dari fragmen arsitektur megah yang ditemukan, dia dapat melihat struktur yang keindahannya tidak tertandingi oleh apa pun dari periode yang ditemukan di negara ini.

PHYS | THE JERUSALEM POST

Baca:
Situs Prasejarah dekat Gelaran PON Papua: dari Jalan Arwah sampai Ayauge

Berita terkait

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

19 menit lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

1 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

5 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

7 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

14 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

15 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

15 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya