TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, mempromosikan beberapa situs prasejarah yang bisa dijadikan pilihan wisata di antara penyelenggaraan PON XX Papua. Seperti diketahui, pesta olahraga nasional tundaan tahun lalu itu akan digelar dan resmi digulirkan 2-15 Oktober 2021.
“Ada banyak kawasan menarik yang bisa dikunjungi, ada situs megalitikum, ada juga kasawan Danau Sentani yang penah dihuni manusia prasejarah,” ujar dia saat dihubungi, Rabu malam, 29 September 2021.
Berikut detail beberapa situs prasejarah yang ada di Papua, tepatnya di wilayah Jayapura,
1. Situs Megalitikum Khulutiyauw
Situs Megalitikum Khulutiyauw berada di Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura. Lokasi tepatnya berada di puncak Bukit Khulutiyauw, sebelah barat Kampung Abar dengan pemandangan yang disebut Hari, "Instagramable." Di sekelilingnya berupa hamparan savana dan akan terlihat pemandangan Danau Sentani.
Peninggalan megalitik di Bukit Khulutiyauw berupa menhir dan papan batu. Kedua benda ini pada masa prasejarah digunakan sebagai media pemujaan terhadap roh nenek moyang. “Untuk menjangkau situs ini, perlu dilakukan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak sekitar 30 menit saja,” kata Hari.
Namun, pada bagian lereng dan kaki Bukit Khulutiyauw ini hanya terdapat sinyal 2G. Sementara, pada bagian puncaknya terdapat jaringan 4G. “Pengunjung bisa melakukan live streaming melalui media sosialnya, atau hanya sekadar berswafoto saja,” tutur Hari.
Di wilayah ini, terdapat juga jalan arwah—jalan peninggalan masa megalitikum—berupa struktur batu yang disusun satu lapisan. Jalan ini memanjang pada permukaan lereng dari kaki bukit hingga puncak bukit yang berada pada ketinggian 90 mdpl.
Jalan arwah ini memiliki panjang 30 meter dengan lebar 2 meter yang terletak di sisi selatan Bukit Khulutiyauw. Pada masa prasejarah, jalan arwah ini dikaitkan dengan kepercayaan, sebagai media perjalanan arwah dari dunia manusia yang digambarkan sebagai dunia bawah di kaki bukit menuju puncak sebagai dunia atas yang dianggap suci atau sakral.
Seorang mahasiswa arkeologi Universitas Cambridge sedang menikmati pemandangan Danau Sentani. Dok. Hari Suroto
“Pada masa prasejarah, tempat yang tinggi seperti puncak bukit merupakan tempat bersemayamnya roh nenek moyang atau tempat tinggal dewa-dewa,” katanya, sambil menambahkan, jalan arwah ini mengarah ke Gunung Cyclops yang ada di sebelah utara Danau Sentani.
2. Situs hunian prasejarah Kampung Abar
Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, dikenal sebagai penghasil kerajinan gerabah di Papua. Untuk mencapai kampung ini, dapat dilakukan dengan naik perahu motor dari Dermaga Yahim, Distrik Sentani, sekitar 15 menit, atau dicapai dari Bandara Sentani sekitar 25 menit.
Menurut Hari, aktivitas pembuatan gerabah oleh masyarakat itu sudah dilakukan sejak zaman prasejarah. Arkeolog lulusan Universitas Udayana, Bali, itu juga beberapa waktu lalu telah menemukan pecahan gerabah unik di kawasan Kampung Abar, yang merupakan situs hunian prasejarah.