Bioavtur Buatan Pertamina dan ITB, Potensi Pasar Ditaksir Rp 1,1 Triliun

Kamis, 7 Oktober 2021 13:00 WIB

Pesawat jenis CN235 milik PT Dirgantara Indonesia yang digunakan untuk uji bioavtur buatan dalam negeri, Senin 6 Semptember 2021. PTDI

TEMPO.CO, Bandung — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memaparkan potensi dari pengembangan bioavtur lokal buatan Indonesia, J2.4. Bioavtur ini dikembangkan bersama Pertamina dan ITB serta telah sukses digunakan dalam uji terbang perdana dari Bandung ke Jakarta dan kembali lagi ke Bandung pada Rabu 6 Oktober 2021.

Hadir secara daring dalam seremoni keberhasilan uji terbang perdana dengan Bioavtur J2.4 yang digelar di Hanggar 2 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) itu, Airlangga menyatakan bahwa kelapa sawit lebih efisien dibandingkan sebagai bahan baku bioavtur, dibandingkan bahan baku alternatif lainnya. Dia membandingkannya dengan rapeseed, biji bunga matahari dan kedelai.

"Kelapa sawit lebih efisien dan produktivitasnya lebih tinggi dengan perbandingan 1 ton minyak sawit membutuhkan 0,3 hektare," katanya sambil memaparkan, "Rapeseed butuh 1,3 hektare, sun flower oil membutuhkan 1,5 hektare, dan soybean oil 2,2 hektare."

Airlangga mengatakan, sawit saat ini juga tengah mencapai harga tertinggi yakni 1.200 dolar AS per ton. Nilai tukar petani Rp 1.800-2.200 tandan buah segar per kilogram. Airlangga menghitung, dengan asumsi konsumsi harian avtur 14 ribu kiloliter maka potensi pasar bahan bakar bioavtur menembus Rp 1,1 triliun per tahun.

Untuk para pemrakarsa bioavtur dipastikannya pula bisa mendapatkan insentif pajak. Airlangga merujuk kepada kebijakan pemerintah memberikan super deduction tax untuk kegiatan-kegiatan industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi, meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi.

Advertising
Advertising

"Apakan itu PTDI, Pertamina, tergantung leading sector-nya, dan pemerintah bisa memberikan sampai 300 persen, dan kliringnya dari Ristek, dari BRIN,” kata dia sambil menambahkan harapannya, terjadi peningkatan kontribusi biofuel bagi transportasi udara.

Bioavtur J2.4 lahir dari penelitian bersama Pertamina dan Pusat Rekayasa Katalisis Institut Teknologi Bandung pada 2012 untuk pengembangan katalis Merah Putih untuk mengkonversi minyak inti sawit menjadi bioavtur. Pengujian bioavtur secara akademis dimulai di Fakultas Mesin dan Dirgantara ITB dalam skala laboratorium.

Kerja sama kemudian diperluas dengan melibatkan PT KPI (Kilang Pertamina Internasional) untuk uji produksi skala industri di Refinery Unit (RU) IV Cilacap untuk mengolah campuran RBDPKO (Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil) dan kerosin menggunakan katalis Merah Putih untuk memproduksi bioavtur 2,4 persen atau J2.4. Disusul dengan serangkaian pengujian hingga uji terbang perdana digelar menggunakan pesawat CN235-220 FTB milik PT Dirgantara Indonesia.

Serangkaian uji teknis dilakukan salah satunya uji statis di fasilitas milik GMF. Pengujian dilakukan mengikuti manual yang diterbitkan manufaktur mesin pesawat. Prosedur khusus juga dijalankan dalam testing agar avtur jet A1, bahan bakar avtur fosil, tidak bercampur dengan bioavtur J2.4. Hasilnya, performa keduanya diniai sangat dekat.

"Tidak ada perbedaan yang signifikan, sehingga bioavtur J2.4 diputuskan layak untuk menjalani tahapan uji non-statis ke pesawat CN235-220,” kata Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi, dikutip dari keterangannya, Rabu, 6 Oktober 2021.

Menteri ESDM Arifin Tasrif di depan pesawat CN235-220 FTB milik PT Dirgantara Indonesia di hanggar milik GMF di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 6 Oktober 2021. Pesawat itu baru saja melakukan penerbangan Bandung-Jakarta menggunakan bioavtur buatan lokal, J2.4. (FOTO/PTDI)

Uji terbang menggunakan bioavtur J2.4 pada mesin pesawat kanan CN235-220 FTB. Sementara mesin kiri dipasok bahan bakar fosil avtur Jet A1. Menurut Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan, pengembangan Bioavtur J2.4 telah memberikan hasil yang sesuai harapan karena fungsi pesawat semuanya normal, tidak ada perbedaan yang signifikan dengan penggunaan avtur Jet A1.

"Penggunaan Bioavtur J2.4 sudah relatif aman dan diharapkan kedepannya ada peningkatan presentase biofuel dalam campuran avtur, dengan tetap perlu dilakukannya penelitian jangka panjang terhadap penggunaan bahan bakar Bioavtur tersebut pada komponen mesin maupun sistem bahan bakar pesawat,” kata dia.

Baca juga:
Bioavtur Lokal di Sayap Kanan, Ini Hasil Uji Terbang Perdana Gunakan Pesawat PTDI

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

10 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

18 jam lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

2 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

4 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya