Inilah 5 Fakta Unik Tentang Nyamuk, Hewan Paling Mematikan di Dunia

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 7 Oktober 2021 19:59 WIB

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Nyamuk bukanlah hewan langka dan sering didengar di telinga masyarakat. Hewan ini banyak dibenci karena walaupun ukurannya yang kecil tetapi sekalinya menggigit akan menimbulkan rasa gatal bahkan tak jarang meninggalka bekas.

Kecil-kecil cabe rawit, nyamuk ternyata adalah salah satu hewan paling mematikan di dunia. Inilah beberapa fakta unik mengenai nyamuk dilansir dari Rentokil.co.id:

1. Hewan paling mematikan di dunia

Nyamuk telah disebut-sebut sebagai hewan paling mematikan di dunia. Hewan yang satu ini telah menyebabkan lebih banyak kematian manusia daripada hiu dan ular. Nyamuk membunuh lebih dari 700.000 orang setiap tahun serta merupakan kontributor utama beban dunia mengenai penyakit menular, termasuk Dengue, Zika dan Malaria.

2. Hanya nyamuk betina yang menghisap darah

Advertising
Advertising

Umumnya, baik nyamuk jantan maupun betina memakan nektar dan makanan manis lainnya yang sebagian besar diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Namun, nyamuk jantan secara eksklusif memakan nektar untuk energi dan kelangsungan hidup, dan mereka tidak memerlukan protein untuk bertelur.

Sementara nyamuk betina membutuhkan protein tambahan dengan memakan darah manusia. Darah manusia terdiri dari protein dan asam amino, yang penting diperoleh nyamuk betina untuk memproduksi dan mengembangkan telurnya.

3. Memiliki umur yang pendek

Nyamuk hidup di mana saja dari 10 hingga 56 hari tergantung pada beberapa faktor, termasuk:

  • Spesies nyamuk
  • Jenis Kelamin (nyamuk betina hidup lebih lama dari nyamuk jantan)
  • Kondisi cuaca dan iklim
  • Predator alami
  • Meskipun umur nyamuk cukup pendek, mereka dapat menyelesaikan seluruh tahapan siklus hidup dalam waktu singkat, sekitar 8 – 10 hari. Jadi, jangan heran jika nyamuk betina akan segera siap untuk mencari makan darah.

4. Nyamuk tidak bisa terbang jauh dari tempat mereka berkembang biak

Nyamuk biasanya tidak akan melakukan perjalanan lebih dari satu mil dari tempat berkembang biak mereka untuk mencari makanan. Oleh sebab itu, menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk di sekitar properti Anda dapat mengurangi jumlah populasi nyamuk di sekitar Anda.

5. Nyamuk dapat mengingat bau inangnya

Sebuah studi baru-baru ini di jurnal Biology yang diterbitkan pada 2018 mengungkapkan bahwa otak nyamuk terdiri dari tingkat dopamin tertentu yang mengajari mereka apa yang harus dihindari dan ke mana harus kembali.

Studi tersebut membuktikan bahwa nyamuk tidak hanya menyukai bau manusia, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mempelajari dan mengingat bau yang dikeluarkan oleh inangnya dengan cepat.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca juga: Penjelasan Ilmiah Mengapa Gigitan Nyamuk Terasa Gatal

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

4 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

7 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

12 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

12 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

12 hari lalu

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

Berikut barang yang biasa jadi sumber bau tak sedap di rumah dan cara mengatasinya agar Anda tak malu bila ada kerabat berkunjung.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

32 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

33 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

39 hari lalu

Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

43 hari lalu

Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca

Baca Selengkapnya