Pantai Utara Jawa Tengah Tenggelam, Ini Langkah yang Diambil Pemdanya

Jumat, 15 Oktober 2021 10:42 WIB

Seorang warga memperhatikan kapal Tongkang yang terdampar, di Pantai Utara, Martoloyo, Tegal, Jawa Tengah, Senin, 7 Desember 2020. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pesisir utara Jawa Tengah termasuk kawasan dengan garis pantai yang paling parah perubahannya karena akresi (perubahan garis pantai menuju laut lepas) maupun abrasi (pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut). Kawasan ini terpukul bukan hanya oleh dampak pemanasan global dan perubahan iklim, tapi juga unsur lokal seperti penurunan tanah.

Untuk itu Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah mengaku telah menyiapkan sederet strategi. “Kami sudah melakukan beberapa upaya, ada jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jawa Tengah, Peni Rahayu, dalam diskusi virtual bertajuk ‘Perubahan Iklim dan Ancaman Tenggelamnya Pesisir Jawa’, Kamis 14 Oktober 2021.

Yang jangka pendek, disebutkannya, mengurangi dengan membatasi eksploitasi air tanah dan sebagai gantinya, menyediakan air bersih melalui pelayanan air minum atau PAM. Selain itu, ada juga gerakan penyelamatan daerah aliran sungai (DAS) di hulu dan penanaman mangrove di hilir, serta adanya gerakan memanen air hujan.

Upaya jangka pendek lainnya adalah pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut dan kolam retensi. Tanggul dan kolam dimaksudkan menampung volume air laut ketika debit maksimum datang, kemudian perlahan mengalirkannya kembali ke laut ketika debit sudah kembali normal—dengan sistem pompa. “Langkah ini khususnya dilakukan di wilayah Semarang-Demak,” tutur Peni.

Langkah jangka menengah yang dilakukan Pemda Jawa Tengah, diuraikan Peni, adalah pemetaan dan pemantauan sebaran serta besaran daerah rawan bencana land subsidence, area genangan rob, dan banjir. Termasuk juga penyusunan masterplan penanganan banjir dan rob di wilayah Pantura, pembangunan kolam retensi dan rumah pompa, normalisasi sungai, antara lain Banjir Kanal Barat dan Timur, serta sungai-sungai di Kota Semarang dan Pekalongan.

Advertising
Advertising

“Pembangunan rumah panggung juga masuk ke dalam strategi jangka menengah kami,” katanya lagi.

Untuk upaya jangka panjang, Peni berujar, pemerintah daerah Jawa Tengah akan selalu mengevaluasi RTRW, juga zona pemanfaatan dan konservasi air tanah di cekungan air tanah. Serta evaluasi masterplan sistem drainase penanganan banjir dan rob secara terintegrasi. “Konstruksi penanganan abrasi, penguatan tebing dan normalisasi sungai,” tutur dia.

Sejumlah warga membongkar bangunan yang terancam abrasi akibat hantaman gelombang tinggi di Pantai Tegalkamulyan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu 27 Mei 2020. Gelombang tinggi air laut yang mencapai enam meter di pesisir selatan jawa tengah, menyebabkan tiga titik tanggul penahan rob di sepanjang pantai TegalKamulyan jebol, dan memicu abrasi serta menyebabkan air rob menggenangi pemukiman warga, area persawahan dan tambak udang. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Peni juga membeberkan data ancaman tenggelamnya pesisir utara Jawa Tengah yang sudah mulai terlihat. Berdasarkan hasil perhitungan dan monitoring laju rata-rata penurunan muka tanah secara vertikal periode 2015-2020 cukup bervariasi, di Kota Semarang antara 0,9-6,0 cm, sedang di Pekalongan 2,1-11 cm.

Namun, secara keseluruhan, dia merekap, ada 13 kabupaten/kota yang mengalami akresi dan abrasi. Keseluruhan akresi seluas 2.601,8 hektare, sedangkan abrasi totalnya seluas 7.957,89 hektare.

Baca juga:
Di Jawa Barat, 44 Persen Faskes Belum Pernah Bantu Vaksinasi Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

10 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

23 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

2 hari lalu

Respons Ketua DPW PSI Jawa Tengah soal Mosi Tidak Percaya dari 25 DPD

Disebutkan 25 DPD PSI di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya kepada DPW PSI Jawa Tengah. Begini respons ketua DPW PSI.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

3 hari lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

3 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

4 hari lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

5 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya